kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan switching BUMN hemat biaya


Senin, 26 September 2016 / 09:59 WIB
Perusahaan switching BUMN hemat biaya


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pembentukan induk atau holding badan usaha milik negara (BUMN) di sektor keuangan, khususnya perbankan, dinilai akan mengurangi dana nasabah parkir di bank asing. Ini terjadi karena biaya transaksi yang dibebankan bisa lebih ringan.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, selama ini setiap transaksi dilakukan nasabah ke rekening Indonesia melalui kartu VISA akan dikenakan biaya sekitar 1,25%-1,5%. Jika transaksi ini bisa dialihkan dengan menggunakan perusahaan switching milik bank BUMN bisa menghemat dan menarik bagi para nasabah. Sebab, biaya yang dikenakan nasabah hanya sekitar 0,25%.

"Kalau ada perusahaan switching milik bank BUMN, itu cuma 0,25% biayanya, menghemat sangat signifikan bahkan hingga triliunan setiap tahun," tutur Rohan.

Tak hanya bagi nasabah, perbankan juga akan diuntungkan karena bisa mendapatkan pemasukan. Atas dasar itu, Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) bekerjasama dengan PT Telkom berniat mendirikan perusahaan prinsipal kartu kredit dan debit. Hal ini dimaksudkan untuk mengganti ketergantungan jasa prinsipal milik asing seperti VISA dan MasterCard.

Rohan menambahkan, perusahaan switching ini juga dapat menghemat biaya lain meliputi pengelolaan anjungan tunai mandiri (ATM). Bank Mandiri berharap perusahaan switching tersebut sudah terbentuk di tahun ini.

Tidak hanya itu, jika holding perbankan sukses terwujud, kekuatan aset holding bank BUMN bakal mampu mengimbangi bank dengan aset terbesar di ASEAN yakni DBS Bank asal Singapura yang memiliki aset sekitar US$ 322 miliar.

Sebagai gambaran, aset empat bank BUMN hingga semester I 2016 tercatat mencapai Rp 2.565 triliun. "Itu baru empat bank Himbara jadi satu, belum holding yang lain," ujar Rohan.

Catatan saja, PT Danareksa disiapkan sebagai induk usaha perbankan yang akan menaungi enam anak usaha. Anak usaha itu terdiri dari empat bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Selain itu, Danareksa juga akan menjadi induk usaha dua perusahaan pembiayaan yaitu Pegadaian dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×