kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Himbara gandeng Telkom bikin perusahaan switching


Jumat, 09 September 2016 / 21:30 WIB
Himbara gandeng Telkom bikin perusahaan switching


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk membentuk perusahaan prinsipal guna memfasilitasi proses switching transaksi antar bank pelat merah.

Penandatanganan nota kesepahaman antara bank-bank BUMN dan Telkom dilakukan Direktur Utama (Dirut) BTN Maryono, Dirut BRI Asmawi Syam, Dirut Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Dirut BNI Achmad Baiquni dan Dirut Telkom Alex J Sinaga yang disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan, Himbara sepakat mensinergikan sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia. "Ini juga wujud sinergi BUMN, dan kami bank-bank BUMN bersama Telkom melakukan sinergi dalam pembentukan NPG (National Payment Gateway)," tuturnya, Jumat (9/9).

Pada tahap awal, pembentukan entitas perusahaan dari Telkom Link yang akan menjadi prinsipal melalui penyertaan modal awal yang bersifat sementara hingga terbentuknya holding BUMN Keuangan. Selanjutnya, holding tersebut yang akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan Prinsipal.

Bank-bank BUMN saat ini sedang bekerjasama mewujudkan sinergi infrastruktur ATM dan EDC. Targetnya, tahun ini, 10.000 ATM dan 10.000 EDC bank-bank BUMN sudah beroperasi.

Diperkirakan bank milik negara secara total akan menghemat sekitar Rp 6,8 triliun per tahun dengan adanya NPG. Sedangkan bagi nasabah sinergi dalam pembentukan NPG ini akan menjadikan biaya transaksi ATMĀ  lebih murah.

Sekadar informasi, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, jumlah transaksi kartu debit pada 2015 mencapai 138 juta transaksi, naikĀ  153% dari tahun 2011. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh 217% menjadi 1,1 miliar transaksi pada 2020. Adapun, jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, meningkat 34% dibandingkan tahun 2011, dan diperkirakan tumbuh 45% menjadi 407 juta transaksi pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×