Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform tekfin lelang surat berharga pertama di Asia, Fundo, menilik peluang bisnis yang positif di tahun ini. Didirikan pada 2019 silam oleh FSB Indonesia, Fundo optimistis di sepanjang 2022 ini bisa membukukan pertumbuhan penjualan surat berharga hingga 100% dibandingkan tahun sebelumnya.
Founder dan CEO FSB Indonesia, Aida Sutanto menuturkan, hingga tahun 2021 lalu, surat berharga yang sudah terjual di platform Fundo tercatat mencapai Rp2,2 triliun, dengan profit yang diberikan 10%-18% per tahun.
Dia tidak memerenci lebih detail terkait surat berharga yang terjual di tahun 2021, dia hanya menyebutkan bahwa pertumbuhannya sekitar 300% jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Baca Juga: Terbitkan SUN untuk Tax Amnesty Jilid II, Pemerintah Raup Dana Hingga Rp 350 Miliar
"Kami mulai running yang bagusnya itu mungkin di tahun 2020, dan di tahun 2021 itu tumbuhnya termasuk lumayan besar, kami tumbuhnya itu sekitar 300% dari tahun 2020," ungkap Aida di Jakarta, baru-baru ini.
Dia memaparkan, Fundo memiliki misi untuk meningkatkan perekonomian lokal di Indonesia dengan menyediakan solusi bagi semuanya, baik dari investor pemula dan profesional, hingga investor individu dan institusional, untuk dapat membantu mereka mencapai tujuan finansial mereka dan meningkatkan portofolio investasi mereka.
Melalui pendekatan yang berisiko sedang dan dengan prinsip penghasilan berdasarkan keuntungan, bukan bunga, Fundo mendukung UMKM dan membantu menciptakan lapangan kerja.
Fundo memanfaatkan pengetahuan luas dari FSB Indonesia tentang pasar lokal, di mana UMKM adalah penggerak ekonomi utama dan membutuhkan platform dukungan modal kerja yang cepat dan mudah melalui ekosistem produk dan layanan tekfin yang gesit seperti platform keuangan lelang Fundo.
Setelah hadir di kota Bandung, di tahun ini Fundo akan berekspansi dan menggaet para UMKM yang berada di kota besar lainnya, yakni Surabaya.
Tak hanya itu, ke depannya Fundo juga akan menghadirkan produk-produk baru yang dapat memudahkan para UMKM. Terutama, dukungan dari sisi teknologi, untuk mempercepat proses mereka untuk mendapatkan dana atau modal usaha.
Baca Juga: Terbitkan SUN untuk Tax Amnesty Jilid II, Pemerintah Raup Dana Hingga Rp 350 Miliar
"Kami mencoba memberi solusi daripada sekadar menjual produk. Jadi kami tidak cuma datang, butuh loan gak? gak begitu. Jadi kami support mereka di IT, kami punya beberapa platform untuk support UMKM supaya mereka lebih cepat grow," jelas Aida.
Hingga saat ini, telah ada 2.000-2.500 UMKM yang menggunakan platform Fundo. Adapun, nantinya, Fundo memiliki target untuk merambah UMKM-UMKM hingga ke level yang paling kecil, yang belum terjangkau oleh perbankan.
"Sebetulnya UMKM itu besar sekali potensinya, tapi mungkin yang baru kebantu ke bank itu masih sangat kecil, jadi masih besar banget market yang harus dibantu. Itu fokus Fundo," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
