kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,79   -11,72   -1.25%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi setoran dividen bank BUMN dikerek


Senin, 13 Maret 2017 / 11:38 WIB
Porsi setoran dividen bank BUMN dikerek


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah sedang haus dana segar. Oleh karena itu, tahun ini pemerintah akan menaikkan porsi setoran dividen hasil keuntungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepanjang tahun 2016.

Kementerian BUMN, misalnya, akan menarik porsi dividen lebih tinggi dari laba bersih bank plat merah. "Setoran dividen bank BUMN bervariasi. Namun bisa mencapai 45%," ungkap Gatot Trihargo, Deputi Kementerian BUMN, akhir pekan lalu.

Pertimbangannya, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) empat bank BUMN masih tinggi. Sehingga dengan memungut dividen tinggi, bank milik pemerintah masih memiliki kecukupan dana untuk berekspansi. Bahkan Gatot menyatakan, bank BUMN saat ini memiliki kecukupan modal untuk melancarkan ekspansi hingga tahun 2019.

Dia juga optimistis CAR perbankan plat merah bisa terjaga di atas 15% dengan rata-rata pertumbuhan kredit dua digit per tahun. "Modal bank BUMN itu gendut-gendut," imbuh Gatot.

Namun, Gatot enggan menyampaikan secara detail berapa rasio setoran dividen masing-masing bank. Yang pasti, bank BUMN yang menyetor dividen hingga 45% adalah bank yang memiliki CAR berkisar 21%22%.

Berdasarkan catatan KONTAN, hingga akhir tahun 2016 Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memiliki rasio kecukupan modal sebesar 22,91%. PT Bank Mandiri Tbk memiliki rasio modal 21,36%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebesar 20,34%, dan rasio modal PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebesar 19,36%.

Tahun lalu, BRI dan Bank Mandiri membagikan dividen dengan payout ratio, sama besar, yakni 30% dari laba bersih. Sedangkan BNI dan BTN masing-masing menyetor dividen 25% dan 20% dari laba bersih tahun 2015.




TERBARU

[X]
×