Produk mulia arisan Pegadaian dinilai masih menarik saat harga emas turun

Jumat, 26 Maret 2021 / 18:53 WIB

ILUSTRASI. Aktivitas salah satu kantor cabang Pegadaian di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga emas batangan yang sedang turun dianggap menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk membelinya. Skema arisan seperti yang terdapat pada produk Mulia Arisan yang dimiliki oleh PT Pegadaian dinilai bisa menjadi salah satu cara yang menarik untuk mendapatkan emas.

Perencana keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengungkapkan bahwa membeli emas dengan menggunakan skema yang dimiliki Mulia Arisan lebih menarik dibandingkan menggunakan skema mencicil emas. Terlebih, ia mengungkapkan bahwa saat ini untuk investasi emas jangka panjang masih sangat bagus.

“Hampir sama dengan sistem nabung tapi dapat emasnya lebih cepat. Kan lebih menarik,” ungkap Eko ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/3).

Hal yang sama diungkapkan oleh Perencana Keuangan Ahmad Gozali yang mengatakan bahwa menggunakan Mulia Arisan bisa mendapatkan emas lebih cepat dibandingkan dengan cara mencicil.

Hanya saja, Eko dan Ahmad lebih merekomendasikan untuk membeli emas secara langsung jika memiliki dana yang cukup. “Kalau ada uangnya sih mending beli langsung, akan lebih murah,” ungkap Ahmad.

Perlu diketahui, Mulia Arisan ialah salah satu produk pembiayaan emas yang dimiliki oleh Pegadaian. Dalam hal ini sistem yang berlaku sama halnya dengan arisan dengan minimal beranggotakan 6 orang. Pada angsuran pertama, peserta arisan diwajibkan untuk membayar uang muka sebesar 15%.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengungkapkan bahwa skema arisan ini lebih banyak diminati oleh ibu-ibu dan karyawan kantoran.

“Ini memang menambah minat ibu-ibu untuk media kumpul-kumpul karena pada dasarnya seperti arisan aja, bedanya ada uang muka untuk pembayaran pertama,” ujar Harianto.

Hingga saat ini, peminat dari Mulia Arisan dinilai mengalami pertumbuhan yang signifkan. Secara year-on-year, pertumbuhannya mencapai 30% sedangkan pertumbuhan secara month-on-month sebesar 11%.