Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Lini bisnis asuransi properti dinilai masih cukup berat hingga tengah tahun ini. Hal ini turut berdampak pada perkembangan bisnis PT Asuransi Binagriya Upakara.
Direktur Utama Binagriya Dadang Sukresna menyebut, sampai semester pertama tahun ini pihaknya mencatatkan pendapatan premi sekitar Rp 62 miliar. Pertumbuhan yang dicatatkan selama paruh pertama ini masih di bawah 5% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ia menilai, kondisi pasar properti di awal tahun ini masih cukup sulit untuk tumbuh tinggi. Pasalnya penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh pihak perbankan masih cenderung belum banyak bergerak.
Sementara itu lini bisnis properti masih menjadi tulang punggung perusahaannya dalam meraup premi. Termasuk di pasar ritel. "Lini bisnis asuransi properti masih berkontribusi sekitar 70% dari total premi," kata dia baru-baru ini.
Sedangkan sekitar 30% sisanya disumbang dari berbagai lini bisnis lainnya. Misalnya saja lini asuransi kendaraan bermotor, asuransi rekayasa, asuransi marine cargo, dan asuransi aneka.
Ia berharap kondisi di paruh kedua ini bisa jauh lebih baik untuk mendukung bisnis perseroan. Diantaranya dari sejumlah proyek properti mulai dari hunian hingga komersial yang diharapkan bisa selesai di semester kedua ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
