kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses akuisisi Bank Harda oleh CT menunggu restu OJK


Selasa, 17 November 2020 / 21:02 WIB
Proses akuisisi Bank Harda oleh CT menunggu restu OJK
ILUSTRASI. Gedung kantor; logo; Bank Harda Internasional tbk bbhi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana akuisisi PT Mega Corpora terhadap PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) berjalan mulus. Kini proses akuisisi tinggal menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Sudah deal, saat ini kami sedang menunggu proses izin untuk fit and proper test investornya,” kata DiIrektur Bank Harda Yohanes Simon kepada KONTAN, Selasa (17/11).

Akuisisi Bank Harda akan dilakukan Mega Corpora dengan membeli 3.084.461.000 saham perseroan yang dimiliki PT Hakimputra Perkasa. Jumlah saham tersebut setara 73,71% saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Harda. 

Baca Juga: Bank bermodal cekak kebut penambahan modal menjelang tutup tahun

Adapun Mega Corpora dan Hakimputra teken perjanjian pengikatan jual belu saham sejak 16 Oktober 2020 lalu. Melalui aksi ini pula pengendalian Bank Harda kelak akan beralih kepada Mega Corpora. 

Meski demikian, aksi ini sejatinya tak akan membuat perseroan mendapat dana segar lantaran tak ada penerbitan saham baru, dan transaksi dilakukan dengan pemegang saham Bank Harda. 

Makanya, aksi Mega Corpora berpotensi berlanjut dengan aksi korporasi tambahan. Ini terkait ketentuan modal inti minimum Rp 1 triliun sampai akhir tahun ini. “Yang pasti kami akan taat pada regulasi,” lanjut Yohanes.

Adapun skema berbeda dilakukan Corpora terhadap pembelian saham PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang akan dilakukan melalui penerbitan saham anyar. Sehingga Bank Bengkulu dapat menerima tambahan modal, per September 2020, modal inti Bank Bengkulu tercatat senilai Rp 853 miliar. 

“Mega Corpora akan masuk melalui private pelacement, artinya akan ada penerbitan saham baru dari kami,” kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah kepada KONTAN.

Baca Juga: Banyak aksi korporasi, prospek bank syariah dinilai cerah

Sayang Irfansyah masih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait berapa persen saham anyar yang akan diterbitkan, termasuk target dana yang bakal dikucurkan Mega Corpora. 

Meski demikian, Irfansyah memastikan Mega Corpora telah berkomitmen untuk menjadi investor anyar perseroan. ini dibuktikan telah diterimanya diterima surat perihal penegasan persetujuan pembelian saham oleh Mega Corpora terhadap Bank Bengkulu. 

“Untuk porsi saham dan nilainya akan ditentukan saat RUPSLB Bank Bengkulu pada 23 November 2020.  yang jelas aksi ini akan membantu kami memenuhi target modal inti minimum Rp 1 triliun,” sambungnya.

Selanjutnya: Neobank, ancaman baru bagi bank konvensional di era digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×