Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba industri penjaminan terkoreksi dalam di periode awal tahun ini. Namun bukan berarti prospek bisnis ini tak cerah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta optimistis sektor industri ini bisa kembali menggenjot perolehan labanya. Hal tersebut didorong oleh sejumlah faktor.
Pertama, pasar industri penjaminan yang makin luas. Menurut Dian, pelaku usaha penjaminan kredit terus berupaya untuk memperdalam penetrasi atas jasa yang diberikan kepada psar yang lebih luas. Dengan begitu, potensi pendapatan yang bisa didapat bisa makin besar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga bulan April 2018 jumlah nasabah industri penjaminan kredit mencapai 10,3 juta orang. Angka ini meningkat 58,4% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak 6,5 juta orang.
Selain itu, penurunan laba yang terjadi juga disebutnya berasal dari kenaikan kredit macet yang dialami perbankan sebagai pemberi kredit. Nah, faktor kedua, ke depan, Dian optimistis pihak perbankan maupun industri penjaminan akan makin meningkatkan bisnis yang lebih prudent.
"Sehingga ke depan prospek industri penjaminan ini bisa terus meningkat," kata Dian, Jumat (6/7).
Sebagai catatan, OJK mencatat sampai April 2018 ini, sektor industri penjaminan hanya mengantongi laba sebesar Rp 100 miliar, turun 59,34% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 246 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News