kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek stabil, Pefindo berikan peringkat idA- untuk Suzuki Finance


Jumat, 13 November 2020 / 13:18 WIB
Prospek stabil, Pefindo berikan peringkat idA- untuk Suzuki Finance
ILUSTRASI. Suzuki Finance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA- untuk PT Suzuki Finance Indonesia dengan prospek stabil. Peringkat itu menunjukkan perusahaan punya kemampuan kuat untuk memenuhi komitmen jangka panjang. 

Pefindo menyebut, kemampuan obligor mudah terpengaruh perubahan ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Sementara tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

"Peringkat mencerminkan status Suzuki Finance sebagai anak perusahaan strategis dari Suzuki Motor Corporation (SMC atau induk), permodalan yang kuat, dan likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat," kata Pefindo dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/11).

Baca Juga: Akan dimerger, Pefindo tegaskan peringkat idAA+ kepada Bank BNI Syariah

Namun, peringkat dibatasi oleh profitabilitas yang sangat lemah dan kualitas aset yang lemah. Peringkat dapat dinaikkan jika perusahaan secara signifikan dan konsisten memperkuat posisi pasarnya di industri pembiayaan.

Selain itu, didorong oleh adanya sinergi yang lebih kuat dengan induk, perbaikan keuangan, terutama kualitas aset dan profitabilitas. Sebaliknya, peringkat dapat turun jika kualitas aset, profitabilitas dan permodalan turun. 

Pefindo menilai pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap industri pembiayaan terutama dari sisi pertumbuhan, kualitas aset, dan profitabilitas, terutama yang bersumber dari sektor hotel, pariwisata, restoran, dan transportasi. 

Tidak hanya itu, sektor manufaktur dan perdagangan berbasis komoditas juga terkena dampak karena akses masyarakat ke tambang menjadi terbatas. Sejalan ini, kemampuan membayar kewajiban keuangan dari debitur-debitur sektor ini menjadi melemah sehingga memperburuk profil keuangan perusahaan pembiayaan.

Walaupun POJK No. 14/POJK.05/2020 memperbolehkan perusahaan pembiayaan untuk merestruktur debitur terdampak Covid-19 agar rasio kualitas aset tetap terjaga, tapi penurunan arus kas perusahaan juga tidak dapat dihindari.

"Kami memperkirakan pandemi memiliki dampak yang moderat untuk profil kredit SUFI, mengingat statusnya sebagai anak perusahaan strategis dari Suzuki Motor Corporation, yang umumnya akan siap untuk memberikan bantuan ketika performa perusahaan memburuk akibat pandemi," jelas Pefindo. 

Selain itu, likuiditas perusahaan diproyeksi akan tetap kuat mengingat reputasi induk yang kuat dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik dengan beberapa bank besar, terutama bank-bank Jepang. 

"Namun kami menyadari portofolio pembiayaan memiliki porsi yang tinggi dari debitur dengan pendapatan tidak tetap yang bergerak di segmen UMKM – yang sangat terdampak pandemi Covid-19 sehingga memberikan tekanan lebih lanjut pada kualitas aset dan profitabilitas yang sudah lemah," tambahnya. 

Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat idA untuk obligasi Mandala Finance

Pefindo akan terus memantau secara ketat dampak pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Jika ada dampak yang material, maka akan dilakukan rating kembali jika diperlukan. 

Didirikan pada Januari 2005, Suzuki Finance awalnya bergerak di bidang jasa pembiayaan motor baru Suzuki. Pada tahun 2009, perusahaan mulai membiayai mobil dan motor bekas merek non-Suzuki. 

Pada 30 Juni 2020, perusahaan memiliki 97 cabang yang mencakup kota-kota besar di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, didukung oleh 2.389 karyawan. Perusahaan dimiliki oleh Suzuki Motor Corporation 80%, Itochu Corporation 19%, dan PT Indomobil Multi Jasa 1%.

Selanjutnya: Pefindo tegaskan peringkat idBB- untuk Perikanan Nusantara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×