kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Prudential: Pelemahan IHSG dan Rupiah Jadi Tantangan Pengelolaan Unitlink


Senin, 18 Agustus 2025 / 17:18 WIB
Prudential: Pelemahan IHSG dan Rupiah Jadi Tantangan Pengelolaan Unitlink
ILUSTRASI. Pelayanan pemegang polis Prudential di Jakarta, Senin (28/10/2024). PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menghadapi tantangan dalam pengelolaan produk unitlink pada kuartal I-2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menghadapi tantangan dalam pengelolaan produk unitlink pada kuartal I-2025. 

Chief Financial Officer Prudential Indonesia, Adit Trivedi menyebut tantangan terbesar adalah kondisi pasar modal yang volatil, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sekitar 8%.

“Situasi ini berdampak signifikan pada portofolio investasi khususnya sub dana berbasis saham yang dimiliki, serta menekan hasil investasi secara keseluruhan,” terang Adit kepada Kontan, Senin (18/8/2025).

Baca Juga: Prudential Syariah Dorong Literasi Keuangan Anak Muda

Di sisi lain, ia menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga turut menambah tekanan, khususnya pada portofolio dengan eksposur global.

Untuk merespons kondisi tersebut, perusahaan menyediakan beberapa pilihan instrumen investasi yang dapat dipilih oleh nasabah dari mulai obligasi, saham, maupun deposito dengan profil risiko yang sesuai dengan masing-masing nasabah.

Adit menambahkan meski pasar dalam tekanan, terdapat peluang strategis yang bisa dimanfaatkan.

Ia menganggap kondisi suku bunga yang tinggi memberikan imbal hasil yang menarik pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah dan sukuk korporasi.

Baca Juga: Prudential Indonesia Catat Premi Produk Tradisional Naik 14% pada Kuartal I-2025

“Dengan mengadopsi pendekatan yang adaptif dan terdiversifikasi, industri asuransi jiwa Indonesia tetap memiliki prospek jangka panjang yang positif meski menghadapi tekanan jangka pendek,” tutupnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kontribusi premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink tercatat sebesar 22,78% per Mei 2025, turun dari posisi Desember 2024 yang mencapai 28%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×