kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Punya Likuiditas Berlebih, BSI Lebih Gencar Salurkan Pembiayaan


Selasa, 08 Februari 2022 / 13:37 WIB
Punya Likuiditas Berlebih, BSI Lebih Gencar Salurkan Pembiayaan
ILUSTRASI. Karyawan Bank Syariah Indonesia (BSI) melayani nasabah saat bertransaksi di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Daud Beureueh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/1/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya likuiditas yang berlebih, PT Bank Syariah Indonesia Tbk memacu pembiayaan di tengah pandemi. Direktur Keuangan & Strategi Bank Syariah Indonesia (BSI) Ade Cahyo Nugroho menyatakan memiliki likuiditas yang berlimpah dengan rasio financing to deposit ratio (FDR) di level 74% di 2021. 

Lanjutnya, dengan kelebihan likuiditas ini BSI bisa memacu penyaluran pembiayaan lebih tinggi dibandingkan industri. BSI mencatatkan total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 171,29 triliun pada 2021. 

Nilai ini naik sekitar 9,32% secara YoY dari 2020 sebesar Rp156,70 triliun. Adapun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah.

Hingga  Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp 34,10 triliun. Sementara untuk total tabungan mencapai Rp 99,37 triliun atau bertumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama. 

Baca Juga: Lakukan Simulasi Dampak GWM, BNI: Tidak akan Berdampak Bagi Profitabilitas Bank

Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya biaya dana atau cost of fund yang menjadi 2,03%. Persentase tersebut menurun dibandingkan dengan Desember 2020 yang sekitar 2,68%. 

“Ke depan, strategi besarnya pembiayaan lebih agresif tapi prudent, dengan dana lebih sehat dengan fokus ke dana murah. Sehingga pertumbuhan profitabilitas baik,” paparnya pada pekan lalu. 

BSI membidik pertumbuhan DPK naik 8% yoy pada tahun ini. Sedangkan pembiayaan syariah akan dikejar naik 7% sampai dengan 7,5% di sepanjang 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×