Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perlambatan ekonomi dalam negeri membuat risk based capital (RBC) PT Asuransi Rama Satria Wibawa (Asuransi Rama) mengalami penurunan. Pada Agustus tahun ini, RBC Asuransi Rama terpangkas menjadi 146,54%.
Oey Sandy Wijaya, Direktur Utama Asuransi Rama mengatakan, penurunan RBC yang dialami cukup dalam. Jika di Agustus 2014 RBC Asuransi Rama sempat berada di level 180%, di Agustus 2015 ini posisinya menjadi 145,54%.
Penurunan RBC terjadi karena selama dalam delapan bulan, kinerja yang ditargetkan belum mencapai target. Misalnya perolehan premi selama delapan bulan di 2015 hanya Rp 100 miliar. Sedangkan targetnya adalah Rp 300 miliar.
Sementara dari sisi klaim, sudah melampaui rasio premi. Klaim hingga Agustus mencapai Rp 270 miliar dibandingkan posisi sama tahun lalu sama.
Namun Oey menjanjikan bahwa RBC perusahaan tidak akan turun lagi dan akan dipertahankan. Sebab, perusahaan mendapat jaminan akan adanya penambahan modal baru jika dibutuhkan. Sayang, Oey enggan menyebut berapa kisaran tambahan modal yang diperlukan.
Sebelumnya, pada Februari 2015, perseroan juga sudah mendapatkan tambahan modal Rp 50 miliar, sehingga modal Asuransi Rama sudah naik menjadi Rp 150 miliar. “Sudah sesuai dengan ketentuan,” ujar Oey, Kamis (17/9).
Sebagaimana diketahui, berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, minimal RBC adalah sebesar 120%.
Oey mengatakan, untuk memperbaiki kinerja, perusahaan tengah fokus melakukan restrukturisasi lewat penagihan terhadap pemegang polis yang belum melakukan pembayaran premi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News