Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan berhasil menekan rasio kredit berisiko setelah berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit akibat Covid-19 sejak Maret 2024. Loan at risk (LAR) bank pun turun dan kualitas kredit yang disalurkan ikut terjaga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren penurunan LaR menjadi sebesar 10,51% pada Juni 2024 dari Mei 2024 yang berada di level 10,75%. Rasio LaR tersebut juga sudah semakin mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93% pada Desember 2019.
Adapun sejumlah bank besar mencatat penurunan LaR secara tahunan pada semester I-2024 diantaranya BBRI turun dari 14,94% menjadi 12,11%, BMRI turun dari 10,3% ke 7,76%, BBCA turun dari 8,7% ke 6,4%, BNGA turun dari 13,3% ke 10,2%, dan BBTN turun dari 23,13% ke 21,20%.
Direktur Risk Management Bank BTN, Setiyo Wibowo mengungkapkan penyumbang LaR terbesar berasal dari segmen KPR bersubsidi dan non subsidi.
Baca Juga: OJK Tak Perpanjang Relaksasi Kredit Macet Akibat Covid
Di sisi lain BTN juga sudah menyiapkan pencadangan yang cukup sehingga pihaknya optimistis pada tahun ini LAR mampu turun di bawah 18% dan coverage NPL berada dikisaran 160%.
"Setiap kuartal kami melakukan assessment terhadap akun kredit dan proyeksinya yang akan downgrade ke NPL konsisten di kisaran 7%, dimana telah kami antisipasi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB)," katanya kepada Kontan.co.id.
Sementara Lani Darmawan, Presiden Direktur CIMB Niaga menyampaikan, penurunan LaR terjadi seiring dengan perbaikan kualitas aset perseroan. Menurutnya, secara tahunan maupun kuartal ke kuartal kualitas aset CIMB Niaga mencatatkan perbaikan. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross pada Juli 2024 juga susut dan berada di level 2,02% dibandingkan year on year Juli 2023 di 2,5%. NPL Net juga alami perbaikan di level 0,73%.
"Saat ini NPL yang paling tinggi di UKM tetapi tetap dengan return yang baik karena margin masih sehat dan bagus. Adapun restrukturisasi covid sudah sangat kecil hampir habis hal ini tidak mempengaruhi asset quality," ungkap Lani.
Baca Juga: Sejumlah Bank Catatkan Penurunan Rasio Kredit Beresiko
Lani menyebut, untuk bisa mempertahankan capaian ini, aset kualitasnya harus terus meningkat, dan tentunya manajemen asetnya juga terkelola dengan baik.
KB Bank juga terlihat berhasil melakukan pengalihan aset berkualitas rendah senilai Rp 2,87 triliun melalui skema asset backed securities (ABS).
Langkah strategis tersebut, menurunkan rasio kredit berkualitas rendah atau loan at risk (LAR) dari sekitar 40% pada akhir tahun 2023 menjadi kurang dari 35% pada akhir kuartal I 2024. Kemudian, LAR tercatat terus menurun hingga di bawah 27% pada akhir semester I 2024.
"Perseroan menargetkan rasio LAR dapat dijaga di sekitar 20% pada akhir tahun 2024," ujar Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin, Robby Mondong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News