Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat rasio likuditas valas masih sebesar 85%. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) valas BNI masih dapat menopang kebutuhan ekspansi kredit valas.
Rico Rizal Budidarmo, Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI mengatakan kondisi ikuiditas valas saat ini lebih terpengaruh sentimen global yaitu kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran dampak perang dagang antara AS dan China.
"Komitmen BI untuk menstabilkan nilai tukar dan rencana pemerintah secara bertahap mengurangi impor dipandang positif oleh pasar," kata Rico kepada kontan.co.id, Rabu (11/7).
Hal ini tercermin dari mulai meredanya capital outflow dan investor asing mulai masuk kembali ke pasar saham dan obligasi.
Seminggu terakhir, tercatat masuknya investor asing di pasar modal Rp 1,8 triliun. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong suplai likuiditas valas ke dalam negeri.
Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK menambahkan likuiditas valas mengetat disebabkan karena pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mengecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News