Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas pasar saham ikut menekan kinerja investasi dari pelaku usaha asuransi jiwa di sektor industri ini. Meski begitu, instrumen berbasis ekuitas masih akan jadi tempat industri asuransi jiwa membiakkan dananya.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut karakteristik bisnis di sektor industri ini membuat pendekatan investasi masih akan terfokus ke instrumen berbasis ekuitas. Terutama keranjang reksadana dan saham.
Karakteristik bisnis asuransi jiwa yang memiliki liabilitas jangka panjang disebutnya membuat instrumen reksadana dan saham masih menjadi tempat yang dinilai paling cocok untuk dimasuki pelaku usaha asuransi jiwa. Belum lagi, imbal investasi menjadi salah satu unsur yang melekat pada sejumlah produk asuransi jiwa.
Karena itu, ia menyebut kedua instrumen itu akan tetap jadi andalan industri di sisa tahun ini. "Walau saat ini kinerjanya turun namun kan secara jangka panjang potensi imbalnya lebih besar," kata dia akhir pekan lalu.
Hingga semester pertama tahun ini, porsi dana investasi asuransi jiwa yang diparkir di keranjang reksadana mencapai 35,5%. Pada saat yang sama, penempatan dana di instrumen saham mencapai 29,7%.
Kemudian ada surat berharga negara dengan porsi sebesar 13,3%. Diikuti deposito dengan 8,7%. Sementara porsi dari obligasi korporasi tercatat sebanyak 6,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News