Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana rights issue PT Bank Bukopin Tbk berjalan mulus. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bukopin menyetujui rencana penawaran umum terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, penerbitan saham baru tersebut untuk mengamankan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Bukopin menjadi 14% pada akhir tahun 2018.
Rights issue tersebut rencananya dapat memperoleh izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan Juni 2018 mendatang. "Saham yang diterbitkan 2,7 miliar saham," kata Eko, Selasa (22/5).
Harga saham yang dipatok dalam aksi korporasi tersebut diperkirakan sekitar Rp 500 sampai Rp 700 per saham. Artinya, bank milik Grup Bosowa ini berpotensi mendapatkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp 1,91 triliun.
Dana tersebut diproyeksi kan dapat menambah rasio CAR Bukopin sebanyak 250 bps. Catatan saja, sampai dengan kuartal I 2018 lalu total CAR bank ini hanya sebesar 11,09%. Posisi ini menyusut dari kuartal I 2017 yang sebesar 13,48%.
Eko mengaku saat ini pemegang saham Bukopin seperti Bosowa Corporindo masih menunjukan minatnya untuk memegang saham Bank Bukopin. "Semua sedang berjalan dan proses due diligence juga sudah dilakukan," tambahnya.
Direktur Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, dua investor asing yakni Kookmikn Bank asal Korea Selatan dan CVC Capital Partners sebagai pembeli siaga rights issue Bukopin juga masih tetap on track. Keduanya sudah melakukan premilinary due diligence atas aksi korporasi Bukopin.
Selain kedua calon investor tersebut, TPG Capital dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sebelumnya juga disebut-sebut sudah menunjukkan minatnya.
Adhi menambahkan, untuk lebih memperkuat modal, rencananya Bank Bukopin akan melakukan pelepasan saham alias divestasi 40% saham di anak usaha PT Bank Syariah Bukopin (BSB). Target dana yang dapat dihimpun dari langkah ini yakni mencapai Rp 400 miliar.
"Untuk BSB rencananya divestasi pada bulan September 2018 ini, untuk memperkuat CAR juga," ujar Adhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News