kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Saham Bank Big Caps Rebound, Cek Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 08 Juni 2025 / 20:14 WIB
Saham Bank Big Caps Rebound, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Kinerja saham perbankan berkapitalisasi besar terlihat kembali berada di zona hijau pada perdagangan Kamis lalu (5/6),


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja saham perbankan berkapitalisasi besar terlihat kembali berada di zona hijau pada perdagangan Kamis lalu (5/6), setelah beberapa waktu sebelumnya bergerak di zona merah.

Berdasarkan data RTI, harga saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) naik 2,79% ke level Rp 4.420 per saham pada Kamis (5/6). Adapun selama sepekan sahamnya turun 2,43%. Terlihat BBNI juga menjadi incaran untuk diborong oleh investor asing dengan net foreign buy Rp 140,99 miliar.

Selanjutnya, saham PT Bank Mandiri (BMRI) yang juga masuk daftar saham yang paling banyak dibeli asing pada perdagangan Kamis (5/6). BMRI membukukan net buy asing sebesar Rp 100,13 miliar. Hal ini membuat sahamnya ikut naik 1% ke level Rp 5.075 per saham. Namun dalam sepekan sahamnya melorot 6,02%.

Saham PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) juga banyak dibeli asing dengan total net buy Rp 55,20 miliar. Sahamnya juga turut menguat 0,78% ke level Rp 2.750 pada penutupan perdagangan Kamis (5/6). Namun dalam sepekan menyusut 12,88%.

Baca Juga: Saham Big Cap Perbankan Masih Banyak Dijual Asing Saat IHSG Rebound, Rabu (4/6)

Sementara saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menguat 0,49% ke level Rp 4.100 per saham, Kamis (5/6). Sementara dalam sepekan sahamnya anjlok 6,18%. Sahamnya juga terlihat banyak dijual asing dengan net foreign sell Rp 19,47 miliar.

Berbeda, saham PT Bank Central Asia (BBCA) terkoreks 0,56% ke level Rp 8.925 per saham, Kamis (5/6), dan dalam sepekan sahamnya juga turun 5,56%. BBCA juga menjadi bank yang sahamnya banyak dijual asing dengan net sell Rp 252,66 miliar.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, sementara ini asing memang mengalami rotasi sektor penempatan saham ke IDX energy karena sektor ini dinilai rajin membagikan dividen dan investor banyak mencermati dividen dari IDX energy.

Oleh karena itu, menurut Nafan, harga saham perbankan mengalami koreksi wajar. Walau demikian, secara in long term dinilai bagus karena memang perbankan masih konsisten mencatat pertumbuhan kredit yang solid seperti BBCA.

"Walaupun perbankan lain selain BCA memang single digit pertumbuhannya, tapi seiring dengan adanya komitmen dari Bank Indonesia untuk terus menerapkan kebijakan pelonggaran moneter kedepannya, sehingga tentunya ini akan bisa memberikan benefit bagi meningkatnya pertumbuhan kredit dan juga diimbangi dengan mitigasi kenaikan NPL dengan efektif," kata Nafan, Minggu (8/6).

Nafan merekomendasikan saham BBNI accumulative buy terdekat Rp 4.550, BBRI beli terdekat Rp 4530, BMRI terekat Rp 5.500, BBCA terdekat Rp 8.375, dan BRIS accumulative buy terdekat Rp 2.640.

Di sisi lain, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, turunnya saham bank berkapitalisasi besar beberapa waktu lalu disebabkan oleh derasnya arus investasi asing yang keluar dari pasar saham.

"Kebanyakan dari investor asing memegang saham-saham perbankan besar dan emiten blue chip lain. Jadi kalau mengalihkan dana jelas jualnya dari kepemilikan mereka dari saham-saham perbankan tersebut," kata Arjun.

Menurutnya, aksi tersebut merupakan kombinasi dari faktor kenaikan tensi tarif antara China-Amerikat Serikat (AS) dan risiko kenaikan tarif secara umum. Juga jebloknya posisi neraca perdagangan domestik. Hal ini membuat aliran keluar atau outflow modal asing dari rupiah.

Baca Juga: Saham Perbankan Masih Melanjutkan Tren Pelemahan, Simak Rekomendasi Analis

Selanjutnya: Freeport Indonesia (PTFI) Menanti Perpanjangan Izin Tambang Hingga 2061

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 Juni 2025, Es Krim Oreo Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×