kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 80% kredit Bank of India Indonesia (BSWD) disalurkan ke modal kerja


Jumat, 23 November 2018 / 17:58 WIB
Sebanyak 80% kredit Bank of India Indonesia (BSWD) disalurkan ke modal kerja
ILUSTRASI. PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) masih akan menyalurkan kredit ke sektor produktif. Direktur Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya masih belum akan menggarap kredit konsumer.

"Seluruh kredit disalurkan ke sektor produktif. Kami fokus pada penyaluran kredit komersial di atas Rp 10 miliar untuk kredit modal kerja. Proporsi kredit modal kerja lebih dari 80% dari total kredit, sisanya kredit investasi," ujar Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11).

Dalam laporan keuangan per September 2018, BSWD mencatatkan pertumbuhan kredit 9,47% year on year (yoy) menjadi Rp 2,37 triliun dari posisi yang sama tahun lalu Rp 2,11 triliun.

Hingga akhir tahun, Ferry menyatakan masih ada sekitar Rp 100 miliar lagi yang siap disalurkan. Sedangkan pada 2019, Ferry memproyeksi kredit dapat tumbuh 10% yoy dari pencapaian 2018.

Lantaran tidak mengarap sektor ritel atau konsumer, Bank of India Indonesia belum akan fokus dalam pengembangan digital banking. Bank ini menilai, digital banking lebih cocok untuk transaksi ritel.

Meski kredit tumbuh, bank masih bisa menekan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kotor dari 4,95% di September 2017 menjadi 4,7% di September 2018. BSWD masih akan menjaga NPL di bawah 5% hingga akhir tahun.

Ferry mengaku sejak awal tahun hingga saat ini pihaknya belum menaikkan suku bunga kredit walaupun bunga acuan BI sudah naik menjadi 6%. Guna mengurangi tekanan net interest margin (NIM), bank menurunkan bunga deposito. "Dari awal tahun (2018) malah bunga deposito kami turunkan rata-rata hingga 1,5% menjadi sekitar 7% saat ini," ujar Ferry.

Hal ini menyebabkan dana pihak ketiga BSWD yang didominasi oleh deposito turun 9,9% yoy pada kuartal III-2018 menjadi Rp 2,82 triliun. Posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,13 triliun.

BSWD memilih strategi ini agar dapat mengurangi biaya dana dari deposito. Bank ini menargetkan NIM di level 3%. Pada September 2018, NIM sebesar 3,79%, sedangkan posisi yang sama tahun lalu di level 4,25%.

Sekadar informasi, pemegang saham BSWD berencana memulai divestasi tahun ini seiring dengan target delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Sayangnya Ferry masih enggan berkomentar mengenai aksi perusahaan ini.

Begitupun dengan arah bisnis bank setelah divestasi dan pemegang saham baru masuk. Ferry hanya menyerahkan kebijakan penentuan bisnis pada pemegang saham.

Hingga September 2018, Bank of India Indonesia dimiliki mayoritas 76% oleh Bank of India Mumbai. Sedangkan sisanya oleh PT Panca Mantra Jaya 18% dan Prakash Rupchand Chugani 2,71%. Sedangkan saham publik atau masyarakat sebesar 3,29%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×