kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.334   -66,00   -0,40%
  • IDX 7.173   31,03   0,43%
  • KOMPAS100 1.046   5,58   0,54%
  • LQ45 815   3,24   0,40%
  • ISSI 225   1,47   0,66%
  • IDX30 426   1,98   0,47%
  • IDXHIDIV20 506   2,35   0,47%
  • IDX80 118   0,61   0,52%
  • IDXV30 120   1,14   0,96%
  • IDXQ30 140   0,50   0,36%

Sejak 2009, SMF Telah Menerbitkan Surat Utang Mencapai Rp 64,59 Triliun


Senin, 30 September 2024 / 05:56 WIB
Sejak 2009, SMF Telah Menerbitkan Surat Utang Mencapai Rp 64,59 Triliun
ILUSTRASI. di sisa tahun ini, SMF juga berencana kembali menerbitkan satu surat utang


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LAMPUNG. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) telah menerbitkan surat utang senilai Rp 64,95 triliun sejak 2009 hingga Juni 2024. Itu terdiri dari 63 kali penerbitan.

Secara rinci, penerbitan surat utang terbanyak untuk obligasi dan sukuk melalui penawaran umum sebanyak 50 kali. Nilainya mencapai Rp 60,16 triliun.

Selanjutnya, ada 12 kali penerbitan  Medium Term Notes sebesar Rp 4,67 triliun. Itu termasuk di dalamnya penerbitan Sukuk Mudharabah SMF I melalui penawaran terbatas.

Terakhir, SMF juga melakukan satu kali penerbitan Surat Berharga Komersial dengan nilai sebesar Rp 120 miliar.

Baca Juga: SMF Targetkan Laba Capai Rp 472 Miliar di Akhir Tahun 2024

Untuk tahun 2024 sendiri, SMF menerbitkan enam kali surat utang dengan total nilai Rp 7,68 triliun. Itu termasuk social bonds sebesar Rp 3,5 triliun untuk pendanaan KPR FLPP.

Heliantopo, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF mengungkapkan bahwa penerbitan surat utang di SMF akan sangat tergantung pada permintaan likuiditas. Sehingga, jika memang ada permintaan, SMF bakal langsung menerbitkan surat utang.

“Tapi sampai akhir tahun nanti kalau lihat bulannya tersisa tiga bulan, kita punya kemungkinan menerbitkan satu kali lagi,” ujar Topo dalam konferensi pers, Minggu (29/9).

Ia pun menjelaskan bahwa SMF secara bisnis memang menerbitkan surat utang. Secara rata-rata tiap tahun, penerbitan surat utang biasanya tiga hingga empat kali.

Untuk besarannya pun, Topo menjelaskan akan tergantung pada likuiditas pasar. Ia mencontohkan bisa saja menerbitkan tiga kali tapi nilainya besar atau menerbitkan empat kali tapi nilainya kecil.

“Tahun depan masih belum pasti. Tapi kan tiap tahun harusnya naik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×