Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank makin getol mengumpulkan dana murah alias current account and saving account (CASA) di tahun ini. Selain menjaga likuiditas, ini juga dilakukan untuk mengantisipasi tren kenaikan bunga deposito yang terus berlanjut.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya tetap menargetkan porsi dana murah sama dengan akhir Desember 2018 yang sebesar 76%. "Kami akan pertahankan posisi ini sampai akhir 2019," ujar Direktur BCA Santoso Liem kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).
BCA tak memiliki cara khusus untuk untuk menjaring dana murah. Menurut Santoso, pihaknya hanya terus memperbaiki proses transaksi dan layanan agar nasabah lebih nyaman menggunakan BCA.
Produk tabungan masih menjadi andalan BCA menjaring dana masyarakat. Dari total dana murah di BCA, menurut Santoso, lebih dari 65% berupa tabungan. "Tidak ada penjagaan khusus untuk rasio CASA. Kebetulan tahun ini diperkirakan suku bunga akan meningkat sehingga kestabilan CASA akan jadi tantangan," terangnya.
Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan nebargetkab di tahun ini rasio dana murah dapat meningkat. Bila per akhir 2018, rasio CASA CIMB Niaga ada di kisaran 54%-55%, tahun ini targetnya 56%-57%.
Ada beberapa produk yang menjadi andalan CIMB Niaga dalam menjaring dana murah. Antara lain payroll, cash management, merchant termasuk e-dagang (e-commerce) dan transaksi digital perbankan. "Transaksi ini akan mendorong CASA, termasuk dari nasabah-nasabah baru, termasuk pula transaksi rekening lewat nasabah non ritel," imbuhnya.
Tak mau ketinggalan, PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga bakal mendongkrak rasio CASA hingga ke atas 70% di tahun ini. "Salah satu strateginya melalui penetrasi dan diversifikasi tabungan," ujar Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha. Adapun, sampai dengan akhir 2018 lalu, rasio dana murah di Bank Jatim sebesar 75,42%.
PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) juga berharap bisa memperbesar rasio CASA di tahun ini. Caranya melalui penguasaan transaksi dari nasabah-nasabah besar alias mitra BRI Agro. "Sekarang (rasio CASA) masih 15%-16% harapannya tahun ini bisa 20%," kata Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto.
Sekadar informasi, bila dirinci berdasarkan kelompok usahanya (BUKU), tercatat rasio CASA BUKU I masih paling rendah di level 43,2%, disusul BUKU III sebesar 43,71% dan BUKU II sebanyak 46,92%. Sementara kelompok BUKU IV masih menguasai pasar dengan rasio dana murah yakni sebesar 65,85% sampai dengan akhir November 2018 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News