kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank kecil juga kejar dana murah untuk genjot pertumbuhan DPK


Jumat, 18 Januari 2019 / 18:57 WIB
Bank kecil juga kejar dana murah untuk genjot pertumbuhan DPK


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank kecil akan menggenjot penghimpunan dana dari masyarakat (DPK) terutama dana-dana murah untuk memperkuat permodalan mereka dalam melakukan ekspansi kredit.

PT Bank Index Selindo misalnya menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sekitar 10% -12%. Itu dilakukan untuk mengimbangi target penyaluran kredit yang dipatok tumbuh 10%-15% tahun ini.

Guna mengejar target tersebut, Ationo Teguh Basuki, Direktur Bank Index mengatakan pihaknya akan fokus mendorong dana-dana murah lewat berbagai program yang akan disiapkan. Maklum, saat ini porsi rasio CASA bank ini masih rendah sekitar 22%-25%.

"Kami akan tambah porsi dana murah dengan meluncurkan program-program khusus, ada yang menarik ditawarkan, tabungan berjangka untuk pendidikan anak, dan lain-lain." kata Ationo pada Kontan.co.id, Jumat (18/1).

Lewat program tersebut, dia yakin target DPK yang mereka patok bisa tercapai. Hanya saja, dia tidak belum bisa memproyeksi capaian DPK perusahaan di kuartal I 2018 ini.

Sementara Bank Artha Graha International menargetkan pertumbuhan DPK 10%-12% tahun ini. Target tersebut hampir sama dengan realisasi pertumbuhan yang diraup tahun lalu. "Strategi yang dilakukan untuk menaikan DPK akan sama dengan yang dilakukan bank-bank lain. Dana-dana murah akan didorng." kata Anas Latief, Direktur Bank Artha Graha.

Sepanjang penghimpunan dana murah bagus, Anas bilang, pihaknya tidak akan terlalu agresif dalam mengerek suku bunga kredit atau dana meskipun suku bunga acuan diproyeksi masih akan naik tahun ini. Tahun lalu, Bank Artha Graha baru mengerek suku bunga sekitar 50 -100 basis poin.

Bank Artha Graha akan menjaga rasio loan to deposit ratio (LDR) 87%- 90%. Sedangkan tahun lalu, rasionya ada di kisaran 87%. Untuk penyaluran kredit, bank ini menargtekan pertumbuhan 12% tahun ini, meningkat dari pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 10%.

Adapun China Construction Bank Indonesai (CCB Indonesia) menargetkan pertumbuhan DPK sekitar 10%-15% tahun ini untuk mendukung ekspansi kredit yang diharapkan tumbuh 13%.

Setiawati Samahita, Direktur CCB Indonesia mengatakan, pihak akan terus mendorong pertumbuhan dana murah untuk mencapai target DPK tersebut. "Stratgei untuk dorong CASA adalah dengan masuk ke corporate banking. Corporate yang masuk ke pembiayaan kita akan kita garap juga CAS mereka, giro payroll-nya. Intinya kami akan garap value chain nasabah kami." jelasnya.

Berdasarkan survey Bank Indonesia (BI), pertumbuhan DPK perbankan kuartal I 2019 diperkirakan akan melambat dari kuartal IV 2018. Hal itu tercermin dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 53,1%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 91,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×