kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Sejumlah Multifinance Bersiap Bayar Obligasi Jatuh Tempo di Akhir Tahun


Rabu, 19 Oktober 2022 / 15:14 WIB
Sejumlah Multifinance Bersiap Bayar Obligasi Jatuh Tempo di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Menjelang akhir tahun, beberapa multifinance memiliki kewajiban membayar obligasi yang bakal jatuh tempo.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, beberapa multifinance memiliki kewajiban membayar obligasi yang bakal jatuh tempo. Untungnya, mereka dinilai masih sanggup membayar kewajiban tersebut.

Adapun, berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi multifinance yang akan jatuh tempo di November dan Desember ada sekitar Rp 8,6 triliun dan didominasi oleh perusahaan yang memiliki rating di atas A.

Dengan pertimbangan tersebut, Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito bilang, kemampuan perusahaan multifinance ini dalam membayar kewajiban tersebut cukup kuat. Ditambah, pengalaman melalui masa susah di puncak pandemi Covid-19.

“Banyak juga dari perusahaan-perusahaan tersebut memiliki induk yg kuat, sehingga posisi mereka cukup aman,” ujar Dito kepada Kontan.co.id, Rabu (19/10).

Baca Juga: BCA Finance Siap Membayar Obligasi Jatuh Tempo Senilai Rp 498 Miliar

Hanya saja, dari prospek bisnis, Dito berpendapat, ada tantangan makroekonomi yang masih cukup berat untuk dihadapi perusahaan multifinance. Mulai dari kenaikan suku bunga dan kemungkinan menghadapi resesi.

“Faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban obligasinya,” imbuhnya.

Terdekat, dua obligasi multifinance yang bakal jatuh tempo ialah milik PT Astra Sedaya Finance yaitu Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap IV Tahun 2017 Seri C yang senilai Rp 200 miliar dan Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2021 Seri A yang senilai Rp 540,94 miliar.

“Perseroan telah menyiapkan dana pelunasan pokok dan kupon bunga untuk dua obligasi tersebut.,” ujar Direktur Astra Sedaya Finance Dharmawan Phie dalam keterbukaan informasi, Rabu (19/10).

Hal yang sama juga disampaikan Presiden Direktur PT Federal International Finance (FIF)  Margono Tanuwijoyo yang telah menyediakan dana pelunasan pokok dan kupon bunga untuk Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap 11 Tahun 2021 Seri A sebesar Rp. 975.33 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2022

“Perseroan akan dapat melakukan pelunasan atas obligasi tersebut,” ujarnya.

Bahkan, FIF kini tengah meyiapkan penerbitan  Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap IV Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp 1,18 triliun dan akan diterbitkan dalam dua seri.

Secara rinci, Jumlah obligasi seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp 500,76 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 5% per tahun. Sementara, jumlah obligasi seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp 676,24 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,80% per tahun.

Masa penawaran umum dari obligasi tersebut adalah 24-25 Oktober 2022 mendatang. Dilanjutkan dengan tanggal penjatahan pada 26 Oktober 2022 dan tanggal pengembalian uang pemesanan di 28 Oktober 2022.

“Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan sebagai modal kerja, khususnya untuk pembiayaan konsumen kendaraan bermotor,” sebut FIF.

Selain itu, BCA Finance juga telah menyiapkan dana senilai Rp 498 miliar untuk  Obligasi Berkelanjutan III BCA Finance Tahap I Tahun 2019 yang jatuh tempo pada 5 November 2022.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim bilang pihaknya berencana akan menggunakan dana sendiri untuk membayar obligasi tersebut dibanding dengan menggunakan fasilitas kredit bank maupun menjual asset. Sehingga, kewajiban tersebut tidak berdampak signifikan terhadap perusahaan.

“BCA Finance memiliki beberapa alternatif sumber dana yang dapat digunakan untuk melunasi pokok dan bunga obligasi pada saat jatuh tempo,” ujar Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim dalam keterangan resminya, Selasa (18/10).

Secara rinci, Roni menjelaskan bahwa pihaknya setiap bulan mendapat cash inflow dari angsuran konsumen yang jatuh tempo. Dimana, nilainya bisa mencapai lebih dari Rp 400 miliar.

Sementara itu, laba bersih bersih setelah pajak yang diperoleh BCA Finance setiap bulannya bisa mencapai sekitar Rp 148 miliar di 2022.

Baca Juga: Astra Sedaya Finance Siapkan Rp 820 Miliar untuk Bayar Bunga dan Pokok Obligasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×