kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Multifinance Proyeksikan Pembiayaan Kendaraan Listrik Masih Terus Tumbuh


Senin, 19 Februari 2024 / 19:50 WIB
Sejumlah Multifinance Proyeksikan Pembiayaan Kendaraan Listrik Masih Terus Tumbuh
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan multifinance menilai pembiayaan kendaraan listrik masih memiliki potensi besar


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance menilai pembiayaan kendaraan listrik masih memiliki potensi besar dan akan terus bertumbuh ke depannya. 

Hal itu juga yang disampaikan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance). Oleh karena itu, WOM Finance menyatakan masih akan terus mengembangkan bisnis tersebut ke depannya.

Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan penjualan kendaraan listrik yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun tak terlepas dari minat masyarakat akan Electronic Vehicle (EV) yang makin marak.

"Dengan demikian, prospek pembiayaan kendaraan listrik pada tahun ini dinilai masih akan terus meningkat. Salah satu faktornya, yakni mulai adanya pergeseran tren masyarakat yang semula pada kendaraan konvensional mulai beranjak ke kendaraan listrik yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Hal itu juga dapat dilihat makin eksisnya merek-merek kendaraan listrik yang hadir di Indonesia," ungkapnya kepada Kontan, Senin (19/2).

Baca Juga: Fokus Digitalisasi, Sejumlah Perusahaan Multifinance Siapkan Anggaran Jumbo

Cincin mengatakan WOM Finance belum memiliki target spesifik pembiayaan kendaraan listrik untuk tahun ini. Meskipun demikian, dia bilang perusahaan optimistis pembiayaan kendaraan listrik dapat terus tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya. 

Untuk memaksimalkan potensi pembiayaan kendaraan listrik, Cincin menerangkan WOM Finance akan terus melakukan penetrasi pasar untuk segmen tersebut. Adapun strategi yang dilakukan, yaitu kerja sama dengan pemegang merek, program dan promo yang ditawarkan, special rate bagi konsumen, serta campaign dan gimmick menarik dari perusahaan.

Cincin mengatakan WOM Finance sejauh ini telah bekerja sama dengan lebih dari 8 merek motor listrik yang ada di Indonesia. Dia bilang upaya kerja sama itu masih akan terus diperluas dengan merek-merek lain yang ada melihat potensi sejauh ini sudah terdapat lebih dari 40 merek kendaraan listrik yang terdaftar di Indonesia. 

"Oleh karena itu, kesempatan untuk mengembangkan pasar di segmen tersebut masih sangat luas," kata Cincin.

Selain WOM Finance, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) juga memproyeksikan pembiayaan kendaraan listrik pada tahun ini masih akan terus bertumbuh. Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif menyebut hal itu seiring dengan makin meningkatnya antusias permintaan masyarakat. 

"Oleh karena itu, pembiayaan kendaraan listrik perusahaan pada tahun ini ditargetkan meningkat 2 kali lipat dibandingkan pencapaian pada 2023," ungkapnya kepada Kontan, Senin (19/2).

Adira Finance diketahui mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp 189 miliar sepanjang 2023. Untuk mencapai target tersebut, Harry menyampaikan perusahaan akan melakukan beberapa strategi. 

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Raih Kinerja Positif Penyaluran Pembiayaan pada Januari 2024

Adapun strateginya, yakni memberikan program promosi kepada konsumen sehingga dapat menarik permintaan atas kendaraan listrik, serta melakukan penetrasi dan menjalin kerja sama dengan brand-brand kendaraan listrik baru hingga dealer-dealer.

Meskipun pembiayaan listrik diperkirakan masih akan terus bertumbuh, Harry tak memungkiri ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai, yang mana menjadi tantangan bagi perusahaan.

Salah satunya, harga kendaraan listrik yang relatif masih cukup mahal dibandingkan dengan kendaraan non listrik. Dengan demikian, penyaluran pembiayaan segmen kendaraan listrik masih cukup kecil di industri multifinance.

"Selain itu, masih terbatasnya infrastruktur yang akan mendukung kendaraan listrik, seperti kurangnya pos-pos pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia sehingga diperlukan adaptasi dan product knowledge yang lebih baik. Ditambah harga jual kembali (resale value) pada kendaraan listrik masih belum ada kepastian mengingat pasarnya masih relatif baru dan sedikit," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×