kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Sektor jasa keuangan tumpuk kredit macet Bank Ina


Kamis, 26 Oktober 2017 / 16:23 WIB
Sektor jasa keuangan tumpuk kredit macet Bank Ina


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Hingga kuartal III ini banyak bank yang berlomba menurunkan non-performing loan (NPL) mereka untuk menunjukan kinerja yang baik di akhir tahun. Hal tersebut juga terus diupayakan PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina).

Menurut Direktur Utama Bank Ina, Edy Kuntardjo, prinsipnya Bank Ina masih memupuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk mengantisipasi risiko yang ada.

“Kurang lebih NPL sekitar 4 % gross dan netto 2,6 % per September 2017 yang pada prinsipnya Bank Ina tetap memupuk CKPN,” ujar Edy kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).

Edy juga menjelaskan lebih lanjut, target Bank Ina untuk NPL akhir tahun agar dapat di angka 3% gross. “Karena masih ada potensi penyelesaian seperti penagihan intensif, likuidasi dan hair cut (hapus tagih),” papar Edy.

Menurut Edy, saat ini penyumbang NPL terbesar bagi Bank Ina ada pada sektor jasa keuangan (finance company). Sektor tersebut memiliki porsi kurang lebih 85% dari total kredit macet Bank Ina.

Edy juga menambahkan, jika NPL bisa turun diakhir tahun ada pembalikan CKPN sehingga laba bank bisa terdongkrak. Namun dia tidak bisa memberitahu tingkat penurunan CKPN jika NPL sesuai target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×