kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Selain perlambatan kredit, Bank Mandiri perkirakan NPL naik 0,2%-0,3% akibat corona


Kamis, 20 Februari 2020 / 06:36 WIB
Selain perlambatan kredit, Bank Mandiri perkirakan NPL naik 0,2%-0,3% akibat corona
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar (kedua kiri) bersama Komisaris Utama M Chatib Basri (kedua kanan) saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak wabah virus corona diperkirakan dapat menyeret penyaluran kredit perbankan dalam negeri. Selain dapat membuat kredit perbankan melambat pada paruh pertama tahun ini, virus corona juga diperkirakan mendorong kenaikan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).

Paling tidak hal tersebut dirasakan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Direktur Utama BMRI Royke Tumilaar mengatakan, dampak terbesar dari merebaknya virus corona  akan dirasakan oleh sektor pariwisata dan juga sektor industri yang memiliki bahan baku impor terutama yang berasal dari China.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) tebar dividen Rp 16,5 triliun dari laba bersih tahun 2019

Walau belum menghitung besaran perlambatan kredit yang akan dialami Bank Mandiri akibat virus corona ini, namun perbankan pelat merah ini sudah memperkirakan NPL Bank Mandiri akan naik. Hitungannya, dampak virus corona terhadap kualitas aset bisa membuat NPL Bank Mandiri naik sekitar 0,2%-0,3%. 

"Pertumbuhan kredit akan slow di awal tahun. Sementara NPL bisa naik 0,2%-0,3%," kata Royke di Jakarta, Rabu (19/2).

Dengan potensi kenaikan NPL tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan untuk menambah pencadangan jika wabah virus corona masih belum mereda. 

Namun, Royke berharap wabah virus tersebut bisa semakin berkurang sehingga dampaknya terhadap aktivitas ekonomi tidak membesar.

Baca Juga: Bursa Calon Komisaris Utama Bank BUMN Didominasi Mantan Direktur Utama Bank Mandiri

Jika virus tersebut terus berkembang, industri dalam negeri yang bergantung pada impor bahan baku dari China akan mengalami perlambatan ekspansi, termasuk sektor otomotif. Kesulitan bahan baku itu, tambah Royke, pada akhirnya bisa menyebabkan gejolak harga di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×