Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah diproyeksi akan mengalami kenaikan 10bps-20bps pada semester 1 2018. Hal ini diproyeksi akan berasal dari kredit restrukturisasi dan kredit dalam perhatian khusus yang turun menjadi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).
Mengutip riset Mandiri Sekuritas, pada Rabu (14/3) lalu, tim analis yang terdiri dari Tjandra Lienandjaja, Priscilla Thany dan Silvony Gatherie bilang, bank pada tahun ini akan mengantisipasi penurunan kualitas aset, terutama jika target pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak tercapai.
Menurut catatan Mandiri Sekuritas, jumlah kredit yang direstrukturisasi mengalami kenaikan 50% dalam dua tahun terakhir.
Mandiri Sekuritas juga memprediksi, ke depan, sekitar 4,5% dari kredit lancar dan dalam perhatian khusus, juga turut menyumbang NPL bank. Selain NPL yang diproyeksi mengalami kenaikan di semester 1 2018 ini, risiko kredit juga diprediksi ikut menanjak. Seiring dengan hal itu, kredit berisiko (loan at risk) juga akan meningkat pada periode yang sama.
Sebagai gambaran saja, pada 2017 lalu NPL bank turun menjadi 2,59% dari 2,85% di kuartal 3 2017. Hal ini disebabkan karena banyaknya hapus buku yang dilakukan bank di Desember 2017. Di saat yang bersamaan, kredit yang direstrukturisasi mencatatkan peningkatan 5,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News