kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Semester I 2018, SMF salurkan pinjaman Rp 4,25 triliun


Sabtu, 14 Juli 2018 / 19:25 WIB
Semester I 2018, SMF salurkan pinjaman Rp 4,25 triliun


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) optimistis kinerja semester II lebih bergairah ketimbang semester I. Mereka juga yakin dapat mencapai target tahunan.

Hingga semester I tahun ini, penyaluran pinjaman SMF hanya naik 2,12% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,34 triliun dibandingkan Rp 4,25 triliun di Juni 2017. Hingga akhir tahun ini, SMF menargetkan bisa menyalurkan pinjaman sekitar Rp 9,61 triliun. Ini artinya hingga Juni 2018 telah membukukan 45,2% dari target.

Secara akumulatif, total penyaluran dana SMF dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2006-Juni 2018 mencapai Rp 41,97 triliun, naik 28,58% secara tahunan. SMF telah membiayai 721.736 debitur kredit pemilikan rumah (KPR) yang terdiri atas 70% pembiayaan dan 30% sekuritisasi. Hingga semester I, SMF juga telah mencatatkan sekuritisasi Rp 2 triliun atau mencapai target tahunan.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, pada semester II kredit pemilikan rumah (KPR) bakal naik. Hal ini didukung strategi perusahaan ini yang rajin bekerjasama dengan bank maupun bank pembangunan daerah (BPD). Selain itu, pendirian unit usaha syariah (UUS) dalam waktu dekat juga diharapkan semakin mendorong penyaluran kredit di akhir tahun.

Adanya kebijakan relaksasi Bank Indonesia (BI) loan to value (LTV) juga diharapkan menjadi angin segar bagi KPR. "Kenaikan suku bunga memang tantangan, tapi di sisi lain ada relaksasi LTV. Kami berharap, bisa tetap berjalan dengan baik dan mencapai target yang telah ditetapkan," kata Ananta.

Prospek bisnis SMF juga kian moncer karena bulan depan akan merilis efek beragun aset (EBA) untuk investor ritel. Direktur SMF Trisnadi Yulrisman menambahkan, akan bekerjasama dengan sekuritas dan investor ritel besar, sehingga bisa cepat diserap dan aktivitas perdagangannya likuid.

Rencana bisnis ini juga untuk mewujudkan target laba tahun ini sebesar Rp 410,64 miliar. Hingga Juni 2018, laba SMF naik tipis 2,34% menjadi Rp 219 miliar. Sementara, pendapatan SMF terkerek 7,83% menjadi Rp 620 miliar dalam setengah tahun ini. "Untuk mencapai target laba kami juga akan efisiensi," ujar Direktur SMF Heliantopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×