Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja PT Bank BNI Syariah sepanjang semester I 2017 cukup oke. Pada periode enam bulan pertama tahun ini, BNI Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 13% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 165 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, BNI Syariah membukukan laba sebesar Rp 146 miliar.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan dan kontribusi komposisi rasio dana murah serta efisiensi biaya operasional yang terjaga.
Sementara itu, imbuh Firman, pada kuartal II 2017 aset perseroan juga mengalami kenaikan atau tumbuh sebesar 19,7% secara yoy menjadi Rp 30,7 triliun. "Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 18,8%, dan DPK (Dana Pihak Ketiga) sebesar 22,1% terhadap posisi thun sebelumnya pada periode yang sama," ujarnya dalam paparan kinerja BNI Syariah triwulan II 2017 di Jakarta, Selasa (25/7).
Jika dirinci, pembiayaan per Juni 2017 tercatat sebesar Rp 22,5 triliun. Sementara, DPK tercatat sebesar Rp 21,8 triliun per Juni 2016 meningkat menjadi Rp 26,7 triliun pada akhir Juni 2017, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,6% naik tipis dari tahun lalu 47,1%.
Dari total pembiayaan sebesar Rp 22,5 triliun, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 51,9%, disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 21,7%, pembiayaan komersial sebesar 19,3%, pembiayaan mikro 5,6%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,5%.
"Untuk pembiayaan konsumer, maka sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah, yakni sebesar 84,9%," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News