Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Beberapa bank besar pada semester 1 2017 ini memproyeksi NIM (margin bunga bersih) akan mengalami sedikit penurunan secara tahunan atau year on year (yoy).
Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan nantinya kedepan tidak akan ada lagi penurunan bunga kredit. Sedangkan bunga deposito akan mulai naik di semester 2 karena persiapan lebaran.
“Sehingga NIM (pada semester 1) akan menurun,” ujar Tiko kepada KONTAN, Minggu (21/5).
Relatif terbatasnya penurunan bunga kredit menurut Tiko karena secara rata-rata bunga kredit Mandiri sudah 10% atau single digit.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI juga memproyeksi pada semester 1 2017 NIM akan berada diangka 5.5% sampai 6%. Proyeksi NIM ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama 2016 6.66%.
“Bunga kredit tidak bisa naik tinggi, demikian pula dengan suku bunga dana,” ujar Herry kepada KONTAN, Sabtu (20/5).
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP mengatakan NIM bank pada semester 1 2017 diproyeksi akan turun tipis.
“Seiring dengan lebih cepatnya implementasi penurunan bunga kredit dari awal tahun dibandingkan bunga dana,” ujar Parwati kepada KONTAN, Minggu (21/5).
Meskipun demikian ada beberapa bankir yang optimis NIM akan tidak akan berubah pada semester 1 2017.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan NIM bank diproyeksi tidak akan banyak berubah. “NIM sangat dipengaruhi oleh bunga deposito dan kredit,” ujar Jahja kepada KONTAN, Sabtu (21/5).
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin memproyeksi bunga kredit masih akan turun sampai kuartal 2 2017 hal ini disebabkan karena permintaan kredit masih cukup rendah.
Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan suku bunga kredit beberapa nasabah sudah turun seiring dengan turunnya bunga deposito. “Kami memberikan bunga kredit kompetitif bagi nasabah yang aktfi menggunakan produk dan transaksi perbankan,” ujar Glen kepada KONTAN, Minggu (21/5).
Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan agar memberikan bunga kredit lebih murah. “Hal ini dengan cara efisiensi,” ujar Muliaman. Secara umum OJK memantau penurunan tingkat bunga kredit tidak secepat penurunan biaya dana deposito.
Data BI mencatat sampai April 2017 bunga kredit secara bulanan atau month on month (mom) mengalami kenaikan tipis 2bps menjadi 11,92%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News