kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Semester II, prospek unitlink masih cerah


Minggu, 06 Agustus 2017 / 18:41 WIB
Semester II, prospek unitlink masih cerah


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Industri asuransi jiwa optimistis prospek produk unitlink tahun ini masih berprospek cerah. Maklum saja, ini didukung oleh kondisi pasar modal dalam negeri yang diyakini masih bisa mencetak kinerja positif memasuki semester kedua ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai, penetrasi industri asuransi jiwa tahun ini masih terbilang besar. Ini artinya, tingkat keluasan para perusahaan asuransi jiwa untuk mengembangkan lini bisnis untuk memperluas jangkauan pemasarannya.

Togar yakin, baik industri asuransi jiwa secara keseluruhan dan produk unitlink bisa tumbuh hingga 30% hingga tutup tahun ini. Meskipun memang, memasuki semester kedua tahun ini, porsi produk unitlink dan tradisional sudah hampir berimbang.

Ia menambahkan, secara keseluruhan jenis unitlink tahun ini masih berpotensi baik. Memang tak dipungkiri pendapatan tetap masih unggul di Juli 2017 ini karena ada kebijakan industri keuangan non bank (IKNB) yang harus membeli surat berharga negara (SBN) yang semula 20% menjadi 30%.

“Tapi menurut saya unitlink saham akan paling mencetak kinerja tertinggi, karena optimisme Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bakal menembus angka 6.000. Ini otomatis membuat unitlink saham yang akan paling oke,” kata Togar ke KONTAN, Jumat (4/8).

Vice President FWD Life Rudi Kamdani menyetujui, prospek unitlink secara keseluruhan tahun ini masih berpotensi bagus dan positif. Saat ini kontribusi produk unitlink terhadap total pendapatan premi FWD Life masih penyumbang terbesar yakni sebesar 60%. Lalu sisanya didapatkan dari produk non unitlink.

“Penetrasi pasar asuransi jiwa masih terbuka lebar. Unitlink masih memiliki pasar yang luas sehingga ke depan masih akan diminati nasabah,” papar Rudi.

Vice President Director BNI Life Geger N Maulana pun meyakini produk unitlink masih oke. BNI Life sendiri terus melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan nasabah untuk mengupdate kondisi pasar modal Indonesia, strategi investasi serta pilihan-pilihan portofolio investasi.

Dari total pendapatan premi BNI Life saat ini produk unitlink menyumbang sebesar 40%-45% dan sisanya berasal dari produk tradisional yakni 55%-60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×