kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat terpukul pembatasan sosial, transaksi mesin EDC perbankan berangsur naik lagi


Minggu, 30 Mei 2021 / 15:53 WIB
Sempat terpukul pembatasan sosial, transaksi mesin EDC perbankan berangsur naik lagi
ILUSTRASI. Transaksi mesin EDC perbankan berangsur naik lagi setelah sempat terpukul pembatasan sosial.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan, transaksi perbankan di mesin electronic data capture (EDC) mulai pulih di beberapa bidang terutama groceries. Maklum, pembatasan sosial telah membuat transaksi secara fisik termasuk di mesin EDC terpukul dalam.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA), misalnya, telah mencermati perkembangan transaksi mesin EDC  cukup meningkat sejalan dengan gaya hidup masyarakat semakin non-tunai. Direktur BCA Santoso bilang, hingga Februari 2021  frekuensi transaksi BCA mencapai 98 juta kali dengan nominal mencapai Rp 44,1 triliun.

“Kami melihat merchant di bidang groceries mencatatkan transaksi yang cukup tinggi dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari nasabah,” ujar Santoso kepada KONTAN, Jumat (28/5).

Sementara, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, transaksi di mesin EDC Bank Mandiri mencapai hampir 60 juta transaksi hingga April 2021. Adapun volumenya mencapai lebih dari Rp 35 triliun.

“Data transaksi bulan April ini mulai menunjukan peningkatan secara tahunan dibanding transaksi periode yang sama tahun lalu. Harapannya, inisiatif penanggulangan Covid-19 seperti vaksin mampu menahan laju penyebaran virus paruh kedua 2021. Sehingga transaksi dapat kembali seperti sebelum pandemi,” ujar Thomas kepada KONTAN.

Baca Juga: Transaksi mesin EDC perbankan mulai pulih, ini pendorongnya

Ia mengakui, transaksi EDC pada beberapa segmen masih terdampak, terutama pada sektor pariwisata, penerbangan, dan, hotel. Namun terus mengalami pertumbuhan pada groceries store dan hospital serta transaksi melalui e-commerce.

“Diharapkan transaksi EDC tahun ini mampu meningkat 9% hingga 10% dibandingkan tahun 2020 lalu. Untuk meningkatkan transaksi, Bank Mandiri melakukan beberapa inisiatif seperti fokus akuisisi dan intensifikasi merchant existing, enhancement seperti penerapan fitur contactless & DCC,” kata Thomas.

Juga melalui promosi dari segi issuing untuk pengguna kartu debit, kredit, e-money dan QRIS Livin' by Mandiri. Bank Mandiri juga fokus untuk membangun ekosistem digital melalui berbagai layanan acquiring terbaru Bank Mandiri seperti QRIS dan Yokkebiz.

Adapun rencana penambahan mesin EDC yang terjadi diharapkan selaras dengan peningkatan jumlah akuisisi merchant yang dilakukan di berbagai lini bisnis. Hingga Maret 2021, jumlah EDC Bank Mandiri mencapai 216.609 unit.

Sedangkan, Direktur Retail Banking PermataBank Djumariah Tenteram menyebut, masih ada ruang pertumbuhan transaksi pada mesin EDC di sepanjang 2021. Lantaran regulator dan pemerintah memiliki berbagai inisiatif untuk meningkatkan pembayaran secara non tunai.

“Otomatis, hal ini akan membuat pembayaran menggunakan kartu maupun tanpa kartu akan didorong secara agresif untuk menggantikan transaksi tunai. Jadi menurut kami, masih akan ada pertumbuhan yang cukup bagus masih akan kita lihat pada bisnis EDC,” ujar Djumariah.

Ia mengaku, meski pandemi, transaksi di mesin EDC PermataBank tumbuh sekitar 30% pada akhir tahun lalu.

Selanjutnya: Transaksi digital perbankan semakin melesat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×