Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertarungan antara perbankan dengan perusahaan financial technology (fintech) dalam menyediakan layanan keuangan diproyeksi semakin kencang. Saat ini, perbankan masih menguasai mayoritas transaksi keuangan, tapi ke depan pangsa pasar ini diperkirakan terdisrupsi fintech.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, 10% pangsa pasar transaksi keuangan perbankan Indonesia akan pindah ke fintech.
"Saya yakin lima sampai sepuluh tahun kedepan, 15% transaksi bank akan pindah ke fintech," kata Tiko di acara sharing dan diskusi terbuka dalam rangka kebangkitan nasional anak muda bankit dan berdaya untuk Indonesia, Rabu (23/5).
Tiko memberikan gambaran, di China, pangsa pasar perbankan juga mulai tergerus fintech. Disrupsi ini dilakukan melalui fintech misalnya WeChat dan Alipay.
Kemudahan transaksi keuangan dengan menggunakan fintech menjadi salah satu penyebab disrupsi ini. Bank dipandang tidak terlalu cepat menyesuaikan perubahan transaksi yang terjadi di akhir-akhir ini.
Untuk mengantisipasi hal ini, Bank Mandiri sudah menyiapkan strategi. Salah satunya membangun ekosistem dengan salah satunya membentuk perusahaan modal ventura Mandiri Capital.
Dengan perusahaan modal ventura ini, Bank Mandiri bisa masuk ke fintech dan melakukan pembiayaan. Setelah masuk ke fintech, Bank Mandiri akan mulai membina dan mengimplementasi teknologi yang ada di fintech ini.
Bank Mandiri mengaku sudah melakukan investasi ke Amartha. Startup ini memungkinkan Bank Mandiri masuk ke pembiayaan ultra mikro yang tidak bisa dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News