Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) resmi membuka masa pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau exercise right pada Rabu ini (28/12/2022) hingga 5 Januari 2023 mendatang. Berdasarkan informasi resmi yang diterima Kontan.co.id, HMETD menjadi salah satu tahapan rights issue II BTN senilai Rp4,13 triliun.
Setelah pemerintah melaksanakan seluruh haknya dengan menyetorkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp2,48 triliun. Dengan asumsi seluruh investor melaksanakan haknya, porsi saham yang dimiliki pemerintah diprediksi sebanyak 60%.
Dengan hal tersebut, emiten berkode BBTN itu telah mengunci dana senilai Rp2,48 triliun sejak hari pertama perdagangan rights. BBTN pun tinggal menyerap Rp1,65 triliun untuk menggenapi target perolehan dana senilai Rp4,13 triliun dalam lima hari mendatang.
Perolehan dana segar dari aksi korporasi tersebut akan digunakan perseroan untuk ekspansi kredit yang akan mendongkrak modal BBTN. Dilihat dari segi harga, saham BBTN dan harga pelaksanaan rights issue masih tergolong undervalue atau masih lebih murah dibandingkan bank besar lainnya.
Berdasar pada prospektus BBTN, Kiwoom Sekuritas Indonesia dalam risetnya menjelaskan, aksi HMETD dan rights issue dapat menopang kinerja BBTN pada tahun depan dan dapat meningkatkan capital adequacy ratio (CAR). “Kami melihat ini bisa meningkatkan capital adequacy ratio (CAR) BBTN,” papar Kiwoom.
Selain rights issue, Kiwoom juga menyoroti perbaikan struktur dana BBTN yang akan berdampak pada penurunan biaya dana. Pada kuartal III 2022, BBTN mengumpulkan dana tabungan dan giro (current account saving account/CASA) sebesar Rp143,59 triliun atau naik 18,7% dibandingkan setahun sebelumnya. Kumpulan dana tersebut diproyeksikan dapat mendorong komposisi CASA di antara DPK dan wholesale funding naik menjadi 40,68% atau naik dari setahun sebelumnya yang hanya sebesar 36,3%.
Sebaliknya, porsi deposito turun menjadi 47,35% dari setahun sebelumnya 51,16%. “Pendanaan dari CASA akan terus bertambah sehingga BBTN bisa menekan biaya dana dan meningkatkan NIM,” tulis riset tersebut.
Kiwoom memproyeksikan BBTN akan meraih pendapatan bunga sebesar Rp28,8 triliun untuk kinerja 2022 atau meningkat 12% secara year on year (yoy). Dengan analisis tersebut, Kiwoom percaya pendapatan bunga BBTN akan tetap tumbuh sekitar 10% menjadi Rp31,6 triliun pada 2023 mendatang.
Tidak hanya pendapatan, Kiwoom memprediksi laba bersih BBTN pada tahun 2023 dapat menembus angka Rp3,5 triliun atau naik 15% secara yoy dengan rasio ROE sebesar 11%. “Selain itu, kami memproyeksi laba bersih BBTN Rp3 triliun pada 2022, meningkat 26% secara yoy dengan asumsi return on equity (ROE) sebesar 13%,” ujar Kiwoom dalam risetnya yang dirilis pekan lalu.
Tips investor ikut rights issue
Prospek cerah BBTN akan menjadi daya tarik para investor, apalagi bagi mereka yang memiliki horizon investasi jangka panjang. Rights Issue menjadi momentum yang pas bagi investor untuk mengoleksi saham BBTN dengan harga yang murah.
Anda yang ingin mengikuti rights issue BBTN tapi belum memiliki HMETD, maka Anda bisa membelinya melalui sekuritas untuk bertransaksi di bursa saham. Berbeda dengan saham biasa, HMETD dengan kode BBTN-R hanya bisa dibeli di Pasar Tunai yang beroperasi pada sesi 1 atau pukul 09.00-11.30 WIB.
Untuk bertransaksi di Pasar Tunai anda harus menggunakan fresh money atau dana T+0. Jadi pastikan dana untuk membeli BBTN-R tersebut tersedia dan bukan dana T+1 atau T+2.
Bila Anda sudah memiliki HMETD atau right dengan kode BBTN-R dalam portofolio online trading, Anda bisa konvergensikan HMETD menjadi saham BBTN dengan menghubungi atau mengikuti aturan sekuritas yang telah Anda pilih. Patut diingat, agar tidak kesulitan, ketahui juga proses penebusan HMETD karena tiap sekuritas punya pola yang berbeda.
Beberapa sekuritas telah memiliki perintah penebusan HMETD di aplikasi online trading. Namun ada juga sekuritas yang masih menggunakan cara konvensional seperti mengirim email untuk instruksi penebusan HMETD. Umumnya, email untuk instruksi HMETD memiliki format sebagai berikut:
Instruksi Pelaksanaan : Rights Issue/HMETD BBTN-R
Nama Nasabah : XXX
Kode Nasabah : XXX
Kode Efek : BBTN-R
Jumlah pelaksanaan (dalam lembar) : XXX Lembar
Setelah mengirim email pastikan Anda mendapatkan balasan dari broker bahwa instruksi penebusan telah diterima. Bila tidak ada balasan email, Anda bisa hubungi contact center sekuritas yang telah dipilih sebelumnya.
Dalam aksi korporasi ini, setiap satu HMETD dapat ditukar dengan dengan satu saham BBTN dengan harga Rp1.200. Bila diilustrasikan seperti ini: jika Anda mau menebus 1 lot atau 100 HMETD maka anda harus menyiapkan dana Rp 120 ribu di rekening dana nasabah (RDN) dengan status likuid atau T+0. Penebusan HMETD tidak bisa menggunakan dana T+1 atau T+2.
Berdasarkan waktunya, penebusan HMETD hanya bisa dilakukan pada tanggal 28 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023. Setelah tanggal tersebut, HMETD akan hangus tidak bisa diperjualbelikan atau ditebus menjadi saham baru.
Sebagai informasi tambahan, untuk Anda yang sudah menebus HMETD, saham baru akan didistribusikan pada tanggal 30 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023. Bila ingin diproses lebih cepat, lakukan exercise agar saham baru muncul dalam rekening saham. Setelah muncul di rekening saham, Anda bisa langsung memperjualbelikan saham baru tersebut seperti biasa.
Jadwal rights issue
Agar pembelian saham maksimal, investor patut memahami jadwal pelaksanaan. Berikut jadwal pelaksanaan rights issue BBTN yang bisa diikuti oleh investor:
- Cum-right di pasar reguler & negosiasi: 22 Desember 2022
- Cum-right di pasar tunai: 26 Desember 2022
- Recording date: 26 Desember 2022
- Masa Pelaksanaan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023
- Masa Perdagangan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News