Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau Bank Mandiri mengubah susunan pengurus perseroan melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 Agustus 2025. RUPSLB menunjuk Riduan sebagai Direktur Utama menggantikan Darmawan Junaidi. Sementara itu, posisi Wakil Direktur Utama diisi oleh Henry Panjaitan.
Para pemegang saham juga memutuskan mengangkat Timothy Utama sebagai Direktur Operations dan Sunarto Xie sebagai Direktur Information Technology. Selain jajaran direksi, RUPSLB Bank Mandiri turut merombak susunan dewan komisaris, di antaranya menambahkan Zulkifli Zaini sebagai Komisaris Independen.
Dalam keterangan resminya, Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menjelaskan bahwa penyesuaian susunan pengurus merupakan komitmen perseroan untuk menjaga organisasi tetap adaptif terhadap dinamika industri dan tantangan ke depan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai institusi keuangan nasional yang unggul, mendorong akselerasi transformasi digital, serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan melalui tata kelola yang lebih solid dan profesional.
“Perubahan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Bank Mandiri untuk memperkuat struktur organisasi, meningkatkan sinergi antarfungsi, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis guna mendukung transformasi bisnis dan berkontribusi pada penguatan ekonomi berbasis kerakyatan,” ujar Ashidiq.
Berimbang di segmen retail dan korporasi
Sosok Riduan sendiri sudah tak asing di lingkungan Bank Mandiri. Sebelum naik ke posisi Direktur Utama, ia menjabat Wakil Direktur Bank Mandiri. Pria kelahiran Palembang, tahun 1970 ini meniti karier dari regional/SME hingga middle corporate di Bank Mandiri sehingga memiliki basis pengalaman kuat di segmen retail/komersial dan korporasi.
Tercatat, rekam jejak Riduan di Bank Mandiri terentang mulai dari posisi Regional CEO II Bank Mandiri wilayah Sumatera, Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Corporate Banking Bank Mandiri, Komisioner PT Mandiri Sekuritas, Direktur Commercial Banking Bank Mandiri, hingga Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
Lulusan S1 dan S2 Akuntansi Universitas Sriwijaya ini mengawali kariernya di bidang perbankan di PT Bank Dagang Negara (Persero) atau BDN. Saat BDN bersama Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, Riduan pun mulai bergabung ke bank berlogo pita emas ini.
Dengan pengalaman Riduan yang kuat di segmen retail/komersial dan korporasi, para pemegang saham Bank Mandiri mengharapkan kombinasi eksposur kedua segmen tersebut dapat menguatkan agenda pertumbuhan Bank Mandiri yang berimbang antara segmen retail dan wholesale serta penjualan lintas ekosistem. Strategi ini selaras dengan arah jangka panjang bisnis Bank Mandiri.
RUPSLB Bank Mandiri juga menunjuk Henry Panjaitan sebagai Wakil Direktur mendampingi Riduan. Henry Panjaitan lahir di Jakarta pada tahun 1969. Dia meraih gelar S1 Manajemen dari Universitas Padjadjaran (Unpad).
Setelah tamat S1, Henry menempuh studi Master (S2) Banking di University of New South Wales (UNSW), Australia. Kemudian, dia menyelesaikan S2 di bidang Manajemen Keuangan, Universitas Indonesia (UI).
Henry merupakan bankir senior dengan DNA treasury, internasional dan penjaminan. Hal ini tercermin dari riwayat kariernya yang panjang di bidang perbankan. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Treasury dan International PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Henry juga sempat memimpin Kelompok Trade Finance Divisi International BNI.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri, jabatan terakhir Henry adalah Direktur Bisnis Penjaminan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Kapabilitas Henry yang mencakup segmen wholesale, treasury, dan institusi keuangan diharapkan menopang penguatan fungsi korporat dan risk-treasury Bank Mandiri serta memperkuat likuiditas, pricing power, dan kolaborasi dengan BUMN lainnya.
Kesinambungan IT dan operasional
Pelayanan yang efisien serta tepercaya berstandar global akan meningkatkan kepercayaan nasabah maupun pemangku kepentingan lainnya. Dengan pengalaman kelas dunia di sejumlah bank internasional, Timothy Utama diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut sebagai Direktur Operations Bank Mandiri yang baru.
Pria kelahiran Jakarta, tahun 1965 tersebut memiliki gelar Bachelor of Business Administration in Accounting and Finance dari Texas A&M University, USA. Kemudian dia memulai kariernya sebagai bankir di Global Head Trade Services, ANZ Bank, Australia, berlanjut sebagai Head of Global Shared Service Wholesale Bank, Standard Chartered Bank, India.
Setelah itu Timothy berkarier di Tanah Air sebagai Managing Director, Technology and Operations Bank Permata dan di Singapura sebagai Chief Operations and Technology Officer Singapore Exchange. Saat kembali ke Indonesia, dia menjabat sebagai Managing Director, Treasury and Trade Solutions & Operations and Technology Citibank.
Timothy kemudian bergabung dengan Bank Mandiri dan diangkat sebagai Director of Information Technology. Penunjukannya sebagai Direktur Operations pada RUPSLB yang lalu memberikan kesinambungan antara transformasi IT dengan operasional khususnya dalam aspek kualitas layanan, teknologi Straight Through Processing (STP), serta daya tahan Perseroan menghadapi tantangan dan dinamika ke depan.
Bicara soal akselerasi pertumbuhan digital Bank Mandiri, tak lepas dari sosok Sunarto Xie. Pria kelahiran Tanjung Balai, tahun 1982 ini merupakan tokoh kunci di balik kelahiran Livin’ by Mandiri. RUPSLB Bank Mandiri pada 4 Agustus lalu menunjuknya sebagai Direktur Information Technology.
Sunarto memiliki latar belakang pendidikan S1 Sistem Informasi dari Universitas Bina Nusantara dan S2 Bisnis Administrasi dari Tapper School of Business. Pengalamannya membidani perbankan digital Bank Mandiri terasah saat menjabat Group Head Digital Banking Product Bank dan Senior Executive Vice President Digital Banking di bank BUMN ini.
Saat menjabat sebagai SVP/SEVP Digital Banking, Sunarto menjadi “otak” pengembangan super apps Livin’ by Mandiri. Livin’ by Mandiri diposisikan sebagai aplikasi super finansial yang melampaui perbankan konvensional, mengintegrasikan kemudahan dan kelengkapan layanan perbankan retail dengan gaya hidup dalam satu aplikasi. Saat ini, Livin’ by Mandiri memiliki sekitar 150 fitur, mencakup layanan tabungan hingga peminjaman dan investasi, serta gaya hidup beyond banking.
Berkat inovasi yang terus dihadirkan melalui Livin’ by Mandiri, Bank Mandiri kerap memperoleh penghargaan prestisius di level nasional, regional, maupun internasional. Terbaru, Bank Mandiri meraih enam penghargaan dari ajang bergengsi The Digital Banker – Global Transaction Banking Innovation Awards 2025. Bank berlogo pita emas ini dinobatkan sebagai Best Bank for Cash Management in Indonesia, Best Bank for Supply Chain Finance in Indonesia, Best Bank for Trade Finance in Indonesia, Best Bank for Transaction Banking Services in Indonesia, Best Bank for Transaction Banking Services in South East Asia, dan Best Digital Payments Initiative.
Memperkuat tata kelola
RUPSLB Bank Mandiri pada 4 Agustus 2025 juga memutuskan perubahan dalam susunan dewan komisaris. Zulkifli Zaini ditunjuk sebagai Komisaris Independen menambah jajaran dewan komisaris Bank Mandiri.
Pria kelahiran Palembang, tahun 1956 ini adalah pemimpin senior yang dihormati di industri perbankan dan BUMN. Menamatkan pendidikan S1 di Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Zulkifli juga memiliki gelar Magister Administrasi Bisnis dari Washington University, St Louis, USA.
Zulkifli meniti karier perbankan di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang merupakan cikal bakal Bank Mandiri. Kiprahnya di Bank Mandiri antara lain pernah menjabat sebagai Vice President and Division Head Government Relationship Management, Direktur Teknologi dan Operasional, serta Direktur Utama.
Setelah itu, Zulkifli tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris PT PLN (Persero), Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia Tbk, Komisaris Independen PT Bank Permata Tbk, Direktur Utama PT PLN (Persero), dan Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Rekam jejak Zulkifli sebagai direksi dan komisaris sejumlah BUMN serta bank nasional diharapkan memperkuat tata kelola Bank Mandiri.
Pengangkatan Riduan dan Henry Panjaitan sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri diperkuat posisi kunci Direktur Operations Timothy Utama dan Direktur Information Technology Sunarto Xie di jajaran direksi. Sinergi pengalaman dan keahlian masing-masing dalam bidang retail dan korporasi, treasury dan institusi, operasi kelas dunia, serta teknologi digital menjadikan empat sosok direksi baru ini sebagai formasi komplet dan saling melengkapi. Susunan pengurus Bank Mandiri tersebut juga diperkokoh kehadiran Komisaris Independen Zulkifli Zaini yang kuat dalam aspek tata kelola.
Keputusan RUPSLB pada 4 Agustus 2025 untuk mengubah susunan pengurus perseroan, menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk mengakselerasi kinerja dan mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan. Dengan pengurus perseroan yang lebih kuat dan solid, Bank Mandiri optimistis dapat mendorong percepatan pertumbuhan berimbang pada segmen retail dan wholesale, meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan ekosistem digital Livin’ serta menguatkan tata kelola organisasi.
Selanjutnya: Putusan Panel WTO Bisa Memperluas Akses Pasar Produk Minyak Sawit Indonesia
Menarik Dibaca: Ini Manfaat Digitalisasi Rumah Sakit bagi Pasien, dari Rekam Medis hingga ASI Perah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News