kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Bank Mandiri Alokasikan Capex IT Rp 3 Triliun pada Tahun 2025


Rabu, 30 April 2025 / 19:00 WIB
Bank Mandiri Alokasikan Capex IT Rp 3 Triliun pada Tahun 2025
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Mandiri di Jakarta. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) teknologi informasi (IT) sebesar Rp 3 triliun.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) teknologi informasi (IT) sebesar Rp 3 triliun untuk memperkuat transformasi digital perusahaan pada tahun ini.

“Capex tersebut difokuskan pada pembangunan ekosistem digital, peningkatan kapabilitas internal, serta keamanan dan keandalan sistem, termasuk perlindungan terhadap serangan siber,” kata Direktur Information Technology Bank Mandiri, Timothy Utama saat paparan kinerja perseroan, Selasa (29/4).

Anggaran capex itu juga untuk memperkuat layanan digital perseroan, yakni Kopra Mandiri, Livin by Mandiri, hingga Livin Merchant.

Baca Juga: Bank Mandiri Awali 2025 dengan Pertumbuhan Sehat dan Berkelanjutan

“Capex ini kami prioritaskan untuk pengembangan digital assets kami, baik untuk platform seperti Livin’, layanan merchant, maupun infrastruktur di kantor cabang. Ekosistem digital yang kami bangun mengedepankan prinsip RASS: reliability, availability, scalability, dan security,” kata Timothy.

Lebih lanjut Timothy menjelaskan, alokasi belanja modal ini merupakan bagian dari strategi besar perseroan untuk memperluas ekosistem digital yang terintegrasi dengan rantai nilai (value chain) dan memperkuat posisi bank dalam persaingan teknologi keuangan.

Bank Mandiri, lanjut dia, juga menegaskan komitmennya terhadap pengembangan teknologi berbasis kapabilitas internal (in-house capability) yang dinilai mampu memberi fleksibilitas dan kendali penuh terhadap sistem yang dibangun.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan nasabah sekaligus menjaga stabilitas dan kinerja teknologi di tengah pertumbuhan transaksi digital. “Ini tentunya untuk kenyamanan, capabilities, dan juga keamanan, kehandalan kami jaga terus,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari strategi akselerasi pertumbuhan, Bank Mandiri terus mempercepat transformasi digital melalui penguatan platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Sampai dengan Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta pengguna.

Pada periode kuartal I 2025, Frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai 1,1 miliar transaksi, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi menembus Rp1.070 triliun, meningkat 16% secara YoY.

Adapun, Kopra by Mandiri mencatatkan volume transaksi sebesar 349 juta hingga per kuartal I 2025 dengan nilai transaksi yang dikelola Kopra by Mandiri tumbuh 23% secara YoY mencapai Rp6.000 triliun. Darmawan menyatakan, digitalisasi menjadi pilar penting dalam meningkatkan daya saing Bank Mandiri sekaligus memperluas akses keuangan nasional.

Melalui optimalisasi layanan digital Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp7.066 triliun hingga akhir Maret 2025, tumbuh 21,9% secara tahunan. Kinerja positif ini turut mendorong efisiensi operasional, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only yang terjaga di level 38,2% di akhir Kuartal I 2025.

Sejalan dengan upaya memperluas layanan digital, Livin' Merchant yang diluncurkan pada Juni 2023 telah mencatat sekitar 2,6 juta pengguna terdaftar hingga Maret 2025, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya.

Didukung pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang naik hingga tiga kali lipat dibandingkan periode Maret 2024, platform ini menjadi motor baru Bank Mandiri dalam mempercepat digitalisasi UMKM secara inklusif di seluruh Indonesia termasuk area Non-Urban.

Baca Juga: Laba Bank Mandiri Capai Rp 13,2 Triliun

Selanjutnya: Mengapa China Memborong Emas? Ungkap Alasan Mengejutkan di Baliknya!

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (1/5): Didominasi Cuaca Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×