Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
“Dengan keterlibatan BPD diharapkan dapat mempercepat penyelesaian backlog rumah tangga maupun rumah tidak layak huni yang menjadi target kita bersama,” ucap Herry.
Herry memaparkan bahwa berdasarkan data OJK, pertumbuhan KPR Perbankan terus membaik sejak akhir tahun 2020, dan pada Februari 2022, pertumbuhan KPR perbankan nasional mencapai 10,2% year-on-year . Pencapaian tersebut tentu tidak terlepas dari peran BPD. Hingga saat ini, total penyaluran KPR FLPP oleh BPD berhasil mencapai 67.273 unit, atau senilai Rp 7,4 Triliun. Tren total penyaluran yang positif tersebut juga ditunjukkan pada program BP2BT pada tahun 2020-2021.
“Kapasitas tersebut harus terus ditingkatkan, tidak hanya untuk meneruskan program yang ada, namun juga untuk pengembangan produk baru. Program Refinancing Kredit Multiguna yang diluncurkan pada awal Tahun 2022 ini, menjadi salah satu contoh inovasi yang baik dalam peningkatan kapasitas BPD. Dengan potensi sektor properti yang mampu menggerakkan 174 sektor lain, pada gilirannya, peningkatan kapasitas pembiayaan BPD tentu akan menggerakkan roda pemulihan ekonomi, utamanya di tingkat daerah,” ungkap Herry.
Analis Eksekutif Senior Deputi Pengawas Perbankan IV, Otoritas Jasa Keuangan, Roberto Akyuwen memaparkan bahwa sampai dengan Januari tahun 2022 Fungsi intermediasi BPD mencatatkan tren perbaikan dengan pertumbungan kredit 5,15% year-on-year. Dimana kenaikan kredit juga didukung oleh pertumbuhan DPK yang tumbuh positif 12,50% year-on-year.
Baca Juga: SMF Dorong Peningkatan Serapan KPR Subsidi untuk MBR
Sehubungan dengan itu Direktur Eksekutif Asbanda, Wimran Ismaun mengatakan bahwa kesiapan Asbanda untuk merajut sinergi antar lembaga, hal tersebut sejalan dengan Program Transformasi BPD khususnya dalam hal peningkatan layanan, Asbanda saat ini tengah berupaya meningkatkan hubungan dengan lembaga-lembaga serta pihak-pihak terkait yang bisa mendukung bisnis dan layanan BPD seluruh Indonesia. Salah satunya adalah bekerjasama dengan SMF baik dalam layanan produk pembiayaan maupun penyelenggaraan forum atau workshop.
“Dalam rangka mendukung kolaborasi dan sinergi BPD seluruh Indonesia untuk membentuk ekosistem perumahan yang berkelanjutan dengan membentuk BPD Community. Adapun kegiatan-kegiatan BPD Community ini nantinya akan dilaksanakan dalam beberapa hal antara lain Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengkajian maupun pengembangan program layanan berbasis teknologi informasi digital serta kegiatankegiatan lainnya yang bermanfaat bagi BPD seluruh Indonesia," ucap Wimran.
Ia berharap, dengan adanya BPD Community ini nantinya BPD dapat lebih mengembangkan bisnis pembiayaan khususnya KPR, sehingga kuantitas dan kualitas produk KPR BPD semakin baik.
Dalam kegiatan BPD Gathering ini dilaksanakan juga penandatanganan kesepakatan kerja sama antara SMF, BP Tapera, Asbanda serta BPD untuk mendorong akselerasi peningkatan kapasitas pembiayaan perumahan.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya SMF bersama stakeholder perumahan dalam upaya mewujudkan keberpihakan bersama kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kecil yang membutuhkan dan belum terfasilitasi untuk dapat memperoleh haknya dalam mendapatkan pembiayaan perumahan.
“Kami berharap hal ini dapat memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomiannya khususnya dalam kondisi sekarang ini di mana pandemi masih bergulir,” ucap Ananta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News