Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Test Test
JAKARTA. Penerbit Efek Beragun Aset KPR BTN, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mengharapkan pasar repurchase agreement alias repo yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bisa terus berkembang sehingga membuka kemungkinan agar suatu hari nanti produk EBA bisa ikut didiskontokan.
"Repo bisa terus dikembangkan sehingga EBA bisa didiskontokan dan akhirnya nanti bisa menjadi salah satu alat atau instrumen moneter," ujar Direktur Utama SMF Erica Soeroto dalam Seminar Sosialisasi EBA KPR di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (23/6).
Namun, harapan ini agaknya masih terlalu jauh untuk diwujudkan. Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad menuturkan, yang terpenting saat ini adalah upaya membangun pasar dan aturan main yang sehat untuk produk-produk sekuritisasi. "Belum bisa dibilang sekarang (EBA masuk pasar Repo BI), perlu dibangun dulu sekarang yang ada," jelasnya.
Ia menambahkan, ketika nanti pendalaman pasar sudah dilakukan, produk-produk sekuritisasi tersebut bisa menjadi salah satu alternatif bagi perbankan yang membutuhkan likuiditas. "Di perbankan kita tahu selalu ada masalah mismatch likuiditas. Sekuritisasi ini bisa menjadi inisiatif yang bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi perbankan," jelas Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News