kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal kredit perumahan, Menpera bilang BTN manja


Selasa, 31 Januari 2012 / 14:46 WIB
Soal kredit perumahan, Menpera bilang BTN manja
ILUSTRASI. Dua pengendara melintas di Jalan Ngurah Rai di kawasan Taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan petir, menurut prakiraan BMKG.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sampai saat ini, sudah ada ada dua bank milik BUMN yang sudah bersedia menurunkan suku bunga kredit dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (31/1).

Namun, menurut Djan Faridz, Bank Tabungan Negara (BTN) hingga kini belum bersedia menurunkan suku bunga kredit rumah subsidi di kisaran 6-7%. BTN mengajukan usulan suku bunga dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan subsidi sebesar 8,22%.

"BTN karena manja, sudah jadi partner kita terlalu lama, masih ngotot gak mau turun (suku bunga)," ujarnya. Ia menambahkan, bank lain yang bersedia menurunkan suku bunga kredit rumah subsidi dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) antara lain Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar 6,35% dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 7,12%.

Anggota DPR Komisi V Malkan Amin, menilai, BTN yang manja bisa saja patuh apabila dilakukan pendekatan yang lebih baik. Hal itu karena BTN dilahirkan untuk kepentingan perumahan. (Brigita Maria Lukita/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×