kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Perbankan Pertahankan Profitabilitas di Tengah Banyak Sentimen Negatif


Minggu, 28 April 2024 / 05:40 WIB
Strategi Perbankan Pertahankan Profitabilitas di Tengah Banyak Sentimen Negatif
ILUSTRASI. Uang beredar: Teller menghitung uang di Bank Mega, Jakarta, Selasa (12/3/2024). Strategi Perbankan Pertahankan Profitabilitas di Tengah Banyak Sentimen Negatif


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan bunga bersih bank tumbuh mini. Alhasil, perbankan kini semakin gencar meningkatkan pendapatan non bunga untuk menjaga profitabilitas.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), misalnya, mencatat pertumbuhan pendapatan non bunga di kuartal I-2024 naik 14,8% secara tahunan menjadi Rp 1 triliun.

Sebaliknya, pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 3,4% secara tahunan. Secara nilai, pendapatan bunga bersih masih lebih besar yakni Rp 3,22 triliun.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Astra International (ASII) di Tengah Gempuran Sentimen Negatif

Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra mengakui kondisi harus segera diantisipasi untuk memaksimalkan profit.  "Bank harus berupaya meningkatkan fee based atau non interest based income," ujar dia, Jumat (26/4).

Saat ini, pendapatan non bunga BTN bersumber dari transaksi treasury, biaya admin, transaction banking dan loan recovery.

Nofry menyebut BTN akan mengoptimalkan peningkatan aktivitas bond, jumlah konsumen dan penjualan aset macet untuk menambah pendapatan non bunga. "Kami jaga bisa tumbuh sampai 10%," kata dia.

Genjot aplikasi

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga agresif meningkatkan pendapatan non bunga. Di segmen ini, BRI mencatat pertumbuhan 25,9% secara tahunan jadi Rp 12,62 triliun. Pendapatan bunga bersih BRI hanya naik 9,7% jadi Rp 35,95 triliun.

Salah satu penopang pertumbuhan pendapatan non bunga BRI adalah aplikasi BRImo. Fee based income dari BRImo tumbuh 23,8% secara tahunan menjadi sebesar Rp 738,3 miliar.

Baca Juga: Menakar Potensi Datangnya Sell in May and Go Away di Tengah Kepungan Sentimen Negatif

Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto mengungkapkan akan terus mengembangkan aplikasi ini agar berkontribusi terhadap fee based income. "Selama ini fee based maupun transaksi BRImo terus tumbuh tiap tahun. Kami harap pertumbuhannya tidak stagnan," kata dia.

Sementara di PT Bank Central Asia Tbk (BCA), pertumbuhan pendapatan bunga bersih masih lebih tinggi dari pendapatan non bunga. Pendapatan bunga bersih BCA naik 7,1% dan pendapatan non bunga 6,8%.

Pendapatan fee dan komisi BCA masih mendominasi, mencapai Rp 4,5 triliun, naik 8,6% secara secara tahunan. EVP Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menuturkan peningkatan terjadi karena total volume transaksi BCA naik 20,8% menjadi 8,3 miliar di kuartal I-2024..

Baca Juga: Astra International (ASII) Tertekan Banyak Sentimen Negatif, Cek Rekomendasi Analis

Volume transaksi mobile banking dan internet banking pun naik 23,5% mencapai 7,2 miliar. Hera melihat pertumbuhan jumlah transaksi ini selaras dengan investasi BCA dalam memperkuat ekosistem hybrid banking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×