Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DBS Group sudah menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja. Setidaknya, ada dua strategi yang dilakukan, yaitu implementasi digital banking dan memacu inovasi.
Neal Cross, Chief Innovation Officer of DBS Bank bilang, untuk menghadapi gempuran teknologi keuangan atau tekfin, bank perlu melakukan penyesuaian bisnis.
"Penyesuaian ini adalah menyesuaikan produk digital banking dengan keinginan nasabah," kata Neal dalam diskusi di JS Luwansa, Rabu (29/11).
Untuk melakukan inovasi di bidang teknologi, bank pertama melakukan penyesuaian di sumber daya manusia. Dengan jumlah karyawan DBS Group 22.000 orang, bank berusaha untuk menanamkan mindset inovatif dalam setiap lini bisnisnya.
Strategi lain adalah menyesuaikan produk digital banking yang ada yaitu Digibank agar sesuai keinginan nasabah. Dalam lima tahun kedepan DBS menargetkan nasabah Digibank bisa tumbuh dua digit.
Selain di India, Indonesia merupakan negara yang sudah menikmati produk digital banking DBS ini. Khusus Indonesia, DBS Group menargetkan jumlah nasabah sebesar 3,5 juta nasabah dalam lima tahun ke depan.
Untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan dengan tekfin dan digital banking, DBS Group ingin fitur yang fasilitas yang ada dalam produknya bisa memberikan benefit maksimal ke nasabah.
Kedepan DBS melihat, kehadiran tekfin diharapkan bisa menjadi bahan kolaborasi. Salah satu kolaborasi yang dilakukan adalah dengan mencitakan unicorn program.
Program ini menggandeng mahasiswa untuk berkompetisi menciptakan aplikasi dan menyelesaikan masalah dengan perangkat lunak yang diciptakan. DBS Indonesia rencananya akan melaunch program ini pada tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News