kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah Beli 3.000 Ton Karbon, Bank Mandiri Nantikan Turunan POJK Bursa Karbon


Selasa, 03 Oktober 2023 / 13:34 WIB
Sudah Beli 3.000 Ton Karbon, Bank Mandiri Nantikan Turunan POJK Bursa Karbon
ILUSTRASI. Bank Mandiri menantikan turunan dari Peraturan OJK tentang Bursa Karbon. (Foto Dok. BTN)


Reporter: Adrianus Octaviano, Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ikut meramaikan transaksi perdana dalam bursa karbon pekan lalu, PT Bank Mandiri Tbk kini menantikan turunan dari Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. Dalam hal ini, aturan terkait peran lembaga keuangan dalam bursa karbon.

Maklum, industri perbankan dan beberapa industri di sektor keuangan lainnya menjadi yang mendominasi transaksi perdana bursa karbon pekan lalu. Bank berlogo pita emas ini juga ikut terlibat dengan membeli 3.000 ton karbon.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan saat ini Bank Mandiri menanti terbitnya peraturan teknis yang mengatur peran lembaga keuangan dan perbankan dalam perdagangan karbon.

Baca Juga: Layanan Digital Banking Meningkat, Transaksi di Mesin ATM Menciut

Ia berharap Bank Mandiri dapat berperan sebagai katalisator bagi sektor riil dan bertindak nyata dalam pengurangan emisi operasional.

“Kami dengan aktif melakukan koordinasi bersama OJK untuk mempersiapkan keikutsertaan Bank Mandiri dalam pasar karbon,” Alexandra dalam keterangan resmi, pada Selasa (3/10).

Alexandra menambahkan tujuan pembelian kredit karbon merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap perdagangan Karbon Indonesia dan upaya Bank Mandiri untuk menurunkan emisi karbon. 

Menurutnya, keberadaan bursa karbon dapat mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Merespon target pemerintah tersebut, Bank Mandiri pun telah menetapkan komitmen untuk mencapai NZE Operations pada tahun 2030 dan NZE Financed Emissions (scope 3) di tahun 2060.

“Sebelumnya, Bank Mandiri juga terlibat langsung dalam proses persiapan peluncuran Bursa Karbon Indonesia,” imbuhnya.

Bank Mandiri sendiri merupakan ESG Market Leader yang berkomitmen mengembangkan green financing di tanah air.

Melalui pembiayaan hijau ini, Bank Mandiri mendukung proyek-proyek atau kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Penyaluran pembiayaan hijau Bank Mandiri terus bertumbuh. Per Juni 2023 lalu, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hijau sebesar  9,5% year on year (yoy) menjadi Rp 115 triliun.

Realisasi ini menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader green financing di industri perbankan tanah air dengan penguasaan pasar sekitar 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×