kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Suku bunga acuan BI naik, bagaimana efeknya ke NPL?


Senin, 21 Mei 2018 / 09:43 WIB
Suku bunga acuan BI naik, bagaimana efeknya ke NPL?
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) pada Kamis (17/5) lalu mengumumkan kenaikan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate sebesar 25 bps menjadi 4,5%. Beberapa analis memproyeksi kenaikan bunga acuan ini bisa berdampak pada risiko peningkatan rasio kredit bermasalah atau NPL.

Heru Kristiyana, Anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bilang, secara umum pada kuartal 1-2018 rasio NPL gross perbankan sudah membaik di angka 2,75%. "Dengan NPL net sebesar 1,2%," kata Heru kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5).

Dengan peningkatan pertumbuhan kredit, Heru memperkirakan, pertumbuhan NPL bisa terkendali ke depannya. Sampai akhir tahun, OJK memproyeksi pertumbuhan kredit masih sekitar 10%-12%.

Menurut Heru, kenaikan suku bunga memang tidak secara langsung berdampak ke NPL. Namun secara tidak langsung bisa mempengaruhi. Kendati begitu, dengan koordinasi antara BI, OJK dan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) diharapkan risiko ini bisa ditekan.

Agus Martowardojo, Gubernur BI optimistis efek kenaikan suku bunga acuan terhadap risiko kenaikan NPL bisa terkendali dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×