Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era bunga tinggi tidak hanya berdampak pada perbankan tanah air, tetapi juga ikut berdampak pada kinerja Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) milik bank plat merah. Mengingat suku bunga tinggi terjadi yang dialami hampir seluruh negara di dunia.
Dampak suku bunga global yang tinggi tersebut ikut dirasakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan suku bunga tinggi global berdampak pada kenaikan beban bunga di KCLN BRI yang menyebabkan tekanan pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII).
Meski begitu, Hendy bilang, KCLN BRI tetap dapat menjaga profitabilitas dengan upaya meningkatkan perolehan pendapatan berbasisi komisi atau fee based income (FBI).
"Profitabilitas KCLN BRI dapat terjaga dari meningkatnya fee based income yang diperoleh dari produk dan layanan yang bersifat transactional-based, mendiversifikasi aset produktif dan penghimpunan liabilitas berupa sumber dana murah," kata Hendy kepada Kontan belum lama ini.
Baca Juga: Perbankan Optimistis Bisnis Internasional Akan Tumbuh Positif pada Tahun Ini
Hendy merinci, kinerja KCLN BRI per November 2023 menunjukkan pertumbuhan yang baik. Hal ini tercermin dari peningkatan total kredit sebesar 29,3% secara tahunan (year on year) dan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar 26,6% YoY.
Selain itu, KCLN BRI masih mampu menjaga profitabilitas dengan tingkat laba mencapai US$ 20,1 juta di tengah kondisi ekonomi yang menantang dengan adanya inflasi dan suku bunga tinggi, serta kondisi geopolitik yang tidak menguntungkan.
Untuk menjaga pertumbuhan kinerja KCLN yang berkelanjutan, Hendy bilang, BRI telah menerapkan strategi optimalisasi aset dan liabilitas melalui transaksi trade finance khususnya untuk Indonesian-related business, penyaluran kredit, serta penghimpunan dana murah DPK maupun non-DPK.
Selain itu, KCLN BRI juga terus mencari sumber pertumbuhan baru melalui perluasan jangkauan layanan, pengembangan layanan perbankan digital, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM). Serta aktif berperan menjadi business catalyst bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan segmen bisnis lainnya.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga membenarkan adanya dampak dari suku bunga global yang tinggi terhadap kinerja KCLN Mandiri sepanjang tahun 2023.
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan, peningkatan suku bunga global memiliki dampak terhadap peningkatan cost of fund KCLN Bank Mandiri.
"Namun kami bersyukur berkat pengelolaan aset dan liabilitas yang baik, peningkatan suku bunga global juga berdampak terhadap peningkatan yield aset KCLN Bank Mandiri," kata Eka kepada Kontan.
Eka bilang hal tersebut tercermin dari pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh positif. Bank Mandiri selama sembilan bulan pertama 2023 mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 10,8% YoY menjadi Rp24,55 triliun.
Meski tidak merinci angkanya, Eka mengatakan Bank Mandiri mencatatkan perkembangan bisnis Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang positif hingga sembilan bulan pertama 2023.
"Di sisi profitabilitas, KCLN juga membukukan pertumbuhan laba sebelum pajak yang cukup significant pada kuartal ketiga 2023. Peningkatan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) dan kenaikan fee based income (FBI). Selain itu, KCLN Bank Mandiri berhasil untuk menurunkan Cost to Income Ratio (CIR)," ungkap Eka.
Baca Juga: Melihat Realisasi Penyaluran KUR 2023, Siapa yang Sudah Mendekati Target?
Lebih lanjut Eka mengatakan, kinerja yang baik dari KCLN Bank Mandiri tersebut didorong oleh bisnis pada segmen wholesale dan retail. Di segmen wholesale, KCLN berfokus untuk menyalurkan pembiayaan kepada Indonesian-related company dan menggarap peluang inbound investment dari principal di luar negeri.
Sedangkan di segmen retail, KCLN Bank Mandiri berfokus untuk menggarap transaksi cross-border remittance dari diaspora dan pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri.
"Selain itu, digitalisasi melalui implementasi Kopra Cross Border juga memiliki peranan penting dalam mendorong peningkatan transaksi di KCLN," imbuh Eka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News