kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Tahun 2017, BNI Syariah salurkan pinjaman Rp 23,6 triliun


Selasa, 27 Februari 2018 / 18:24 WIB
Tahun 2017, BNI Syariah salurkan pinjaman Rp 23,6 triliun
ILUSTRASI. Bank BNI Syariah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) telah menyalurkan pembiayaan sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 23,60 triliun. Jumlah pinjaman yang diberikan ini lebih banyak 15,14% dibanding tahun 2016.

Plt Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, komposisi pembiayaan tahun 2017 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 12,16 triliun atau 51,5%, diikuti segmen kecil dan menengah sebesar Rp 5,13 triliun 21,7%,

Selain itu, segmen komersial Rp 4,53 triliun atau 19,20%, segmen mikro Rp1,40 triliun 5,9% dan Hasanah Card Rp 371,62 Miliar atau 1,7% dari total pembiayaan.

“Dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, di mana tahun 2017 rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) BNI Syariah sebesar 2,89%, di bawah rata-rata industri yang mencapai 4,77%,” jelas Firman dalam keterangan persnya, Selasa (27/2).

Dari sisi pendanaan, BNI Syariah telah melakukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 29,38 triliun.

Simpanan dana nasabah ini naik 21,2%, dan pertumbuhannya lebih tinggi dibanding industri yang sebesar 19,8%.

BNI mencatat ada 2,5 juta nasabah. Dari semua komposisi simpanan itu, dana murah seperti giro dan tabungan memiliki porsi 51,60%.

Pun, sebelumnya BNI Syariah telah menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 14% sampai 15% year on year, di atas pertumbuhan DPK sebesar 12% sampai 13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×