Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) telah menyalurkan pembiayaan sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 23,60 triliun. Jumlah pinjaman yang diberikan ini lebih banyak 15,14% dibanding tahun 2016.
Plt Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, komposisi pembiayaan tahun 2017 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 12,16 triliun atau 51,5%, diikuti segmen kecil dan menengah sebesar Rp 5,13 triliun 21,7%,
Selain itu, segmen komersial Rp 4,53 triliun atau 19,20%, segmen mikro Rp1,40 triliun 5,9% dan Hasanah Card Rp 371,62 Miliar atau 1,7% dari total pembiayaan.
“Dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, di mana tahun 2017 rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) BNI Syariah sebesar 2,89%, di bawah rata-rata industri yang mencapai 4,77%,” jelas Firman dalam keterangan persnya, Selasa (27/2).
Dari sisi pendanaan, BNI Syariah telah melakukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 29,38 triliun.
Simpanan dana nasabah ini naik 21,2%, dan pertumbuhannya lebih tinggi dibanding industri yang sebesar 19,8%.
BNI mencatat ada 2,5 juta nasabah. Dari semua komposisi simpanan itu, dana murah seperti giro dan tabungan memiliki porsi 51,60%.
Pun, sebelumnya BNI Syariah telah menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 14% sampai 15% year on year, di atas pertumbuhan DPK sebesar 12% sampai 13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News