Reporter: Maria Nugu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) melalui produk layanan dan jasa keuangan berbasis digital Pinang (Pinjaman Tenang) optimistis dapat menyalurkan kredit sekitar Rp 400 miliar-Rp 600 miliar di tahun depan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur BRI Agro, Ebeneser Girsang mengungkapkan saat ini pembiayaan melalui Pinang mencapai Rp 18 miliar, sementara ia memproyeksikan realisasi kredit Pinang hingga penghujung tahun adalah Rp 25 miliar. "Realisasi sampai hari ini masih di angka Rp 18 miliar, kan ini diluncurkan Februari 2019. Dan awalnya mulai dari Rp 50 juta sehari, sekarang masih proses akselerasi," kata Ebeneser dalam Public Expose BRI Agro (27/11).
Baca Juga: BRI Agro catatkan total aset sebanyak Rp 20,91 triliun
Ia menambahkan, kredit di Pinang telah berhasil diakselerasi Rp 500 juta per hari dan akan terus ditingkatkan. Kisaran kredit Pinang saat ini maksimal hingga Rp 20 juta dan rata-rata kredit berada di Rp 4 juta dengan tenor yang dipilih banyaknya di kisaran sembilan bulan.
Hingga November 2019, RI Agro telah menyalurkan kredit ke 215 perusahaan dan menargetkan akan menambah sekitar 500 perusahaan lagi di tahun depan.
"Ada BUMN besar dan perusahaan swasta besar, seperti Semen Tonasa, Sritex, Lion Air dan potensi di BRI masih banyak yang belum kami layani," ungkap Ebeneser.
Kredit Pinang mampu tumbuh secara signifikan sejak di-launching pada bulan Februari 2019, dengan non perfoming loan pada level 0%.
Pinang adalah pinjaman multiguna berbasis aplikasi digital besutan BRI Agro. Teknologi Pinang dilengkapi dengan face recognition, digital signatures, credit risk scoring system.
Baca Juga: BRI Agro gelar RUPSLB, ini hasilnya
Produk Pinang menyasar ekosistem yang merupakan bagian dari nasabah payroll BRI dan BRI Agro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News