Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan berbasis teknologi finansial, UangTeman berencana ekspansi ke Filipina pada 2019. Negara tersebut dipilih karena mempunyai kondisi demografis yang mirip dengan Indonesia.
Founder dan CEO UangTeman Aidil Zulkifli mengaku tengah mengkaji proses ekspansi tersebut, sambil melakukan diskusi dengan kuasa hukum dan para regulator di sana. Filipina menjadi pijakan pertama bagi UangTeman untuk memperluas bisnisnya di Asia Tenggara.
“Kami mau meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara, dan bukan hanya di Indonesia. Kami mau menjadi platform keuangan yang dikenal luas,” kata Aidil.
Meski demikian, UangTeman ini belum mau terburu-buru menggeber ekspansi di negara lain, dan mau fokus mengembangkan usaha di Indonesia. Dengan program eskpansi tersebut, UangTeman menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 300% di tahun depan.
Pengguna UangTeman saat ini telah mencapai 60.000 orang yang tersebar di 18 kota di Indonesia. Sedangkan jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 300 miliar. Jumlah ini terhitung dari Januari hingga September 2018.
Portofolio kreditnya sendiri, sekitar 30% untuk keperluan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), sedangkan 25% keperluan pendidikan, diikuti 20% untuk keperluan darurat terkait kesehatan dan konsumsi.
Pertengahan tahun lalu, UangTeman mendapatkan suntikan dana Seri A sebesar US$ 12 juta atau setara Rp 160,76 miliar. Pendanaan itu dipimpin K2 Ventura Capital, perusahaan patungan antara SGH yang terdaftar TIH Limited dan Loxbit Pcl, anak perusahaan konglomerat Loxley Pcl yang terdaftar di Thailand. Perusahaan lainnya yaitu STI Financial Group, Tim Draper, Alpha JWC Ventures dan Teong Chee Hooi.
Sekedar informasi, UangTeman merupakan penyedia layanan pinjaman berbasis online mikro dan beroperasi sejak April 2015 dan merupakan bagian PT Alpha Digital Group Pte Ltd, salah satu perusahaan digital keuangan di wilayah Asia Tenggara yang menyediakan pinjaman jangka pendek baik untuk kebutuhan konsumtif maupun bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News