Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perbankan Indonesia dapat memanfaatkan pasar modal untuk memperkuat permodalan seperti menerbitkan surat utang atau melalui initial public offering (IPO).
Michael Tjoajadi CEO Schroder Investment Management berpendapat, perbankan yang ingin meningkatkan modal dapat melakukan penerbitan surat utang (subdebt) atau penawaran saham umum perdana (IPO) di pasar modal, karena kuartal I pada tahun 2014 ada kecenderungan perbaikan pada bursa saham. Namun dia mengingatkan agar tetap mewaspadai ekonomi global.
"Sekarang sudah banyak yang berpikir untuk mencari dana di pasar modal," kata Michael. Ia mengingatkan agar perbankan berhati-hati dalam menyalurkan kredit dari dana yang berasal dari surat utang. Jangan sampai pembayaran imbal hasil (yield) kepada investor, memberikan beban pada kenaikan bunga kredit, karena akan berdampak pada kredit bermasalah.
Namun, lanjut Michael, pihak perbankan yang ingin mencari dana dari pasar modal harus memperhatikan sejumlah hal. Salah satunya, memperbaiki kinerjanya seperti perbaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) karena hal ini menjadi sorotan para investor. Selain itu, pihak perbankan juga harus menjaga rasio margin dengan meningkatkan pendapatan komisi (fee) dari terbatasnya perolehan pendapatan bunga kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News