Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dewi Fortuna sepertinya tidak menaungi aktivitas usaha pembiayaan PT BCA Finance di sepanjang tahun lalu. Buktinya, di tengah pelambatan penjualan otomotif secara nasional imbasnya juga dirasakan oleh penyaluran pembiayaan otomotif yang lesu.
Tidak terkecuali BCA Finance. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, pembiayaan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk dan BCA Finance Limited ini menciut 15%, yakni dari Rp 26,70 triliun pada tahun 2013 silam menjadi hanya sebesar Rp 22,43 triliun pada akhir tahun lalu.
"Perlambatan pertumbuhan pembiayaan sebagai strategi kami menahan diri di tahun politik, dan dengan kondisi makro yang juga mengalami perlambatan, serta kenaikan harga bahan bakar minyak. Di samping, penjualan otomotif nasional dan pembiayaan industri juga mengalami perlambatan," ujar Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance, Selasa (17/2).
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga banyak melakukan pembenahan dan strategi pengembangan untuk mengejar pertumbuhan di tahun berikutnya. Sebagai contoh, menyediakan layanan aplikasi mobile dan menghadirkan program-program pembiayaan menarik untuk nasabah BCA Finance.
Adapun, tahun ini, BCA Finance mengincar menyalurkan pembiayaan hingga Rp 27 triliun atau bertumbuh 20% ketimbang pencapaian tahun lalu. Optimisme ini bukan isapan jempol belaka, mengingat program yang ditawarkan kepada nasabah menyambut ulangtahun BCA.
Perseroan menggelar program memangkas bunga kredit hingga 50 basis poin untuk mobil baru dengan tenor 1 - 4 tahun. Potongan bunga kredit ini tidak berlaku untuk lini usaha mobil bekas. Sampai akhir tahun lalu, porsi pembiayaan mobil baru perseroan sendiri mencapai 66%.
"Tahun ini, kami kira akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Target pembiayaan Rp 27 triliun, kami kira bisa tercapai. Mengingat, dua tahun sebelumnya, pembiayaan kami menyentuh Rp 26,70 triliun dan kemudian kami menahan diri di tahun lalu. Kami sudah menyiapkan strategi dan dukungan dana yang siap," terang Roni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News