Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Sempat lama tidak terdengar kabarnya, rencana akuisisi AAA Asset management (AAM) oleh konsorsium Farallon Capital LLC (Farallon) dan PineBridge Investment (PineBridge) pupus di tengah jalan. Entitas bertujuan khusus atau special purpose vehicle (SPV) bentukan Farallon dan PineBridge, urung mengakuisisi AAM.
Hal tersebut diungkapkan Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. "Berdasarkan surat kepada OJK pada tanggal 25 Agustus 2015 lalu, PT AAA Asset Management membatalkan rencana pengambilalihan saham oleh PBF Investment Ltd," tutur Nurhaida dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Rabu (9/9).
Namun Nurhaida tidak mengungkapkan alasan pembatalan rencana akuisisi tersebut. Bersamaan dengan kabar tersebut, Chief Executive Officer (CEO) AAA Asset management, Adrian Panggabean juga mengundurkan diri.
"Saudara Adrian Panggabean, juga telah mengundurkan diri sebagai Direktur Utama AAA Asset Management melalui surat tanggal 14 Agustus 2015 lalu kepada OJK," imbuh Nurhaida.
Sekedar catatan, OJK telah memberikan restu atas rencana akuisisi AAM kepada PBF Investment Ltd sejak 22 April 2015. Seperti diungkap Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK kepada KONTAN, awal Juli lalu (1/7), pihak otoritas menanti perubahan kepemilikan baru AAM, yang rencananya akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) AAM.
Namun OJK tak kunjung menerima pemberitahuan kapan RUPS AAA Asset management akan dilakukan. Hingga akhirnya, kini datang surat dari manajemen AAM tentang pembatalan rencana akuisisi tersebut.
Sebelumnya KONTAN telah mendapatkan informasi dari beberapa sumber, bahwa porsi kepemilikan saham AAM yang akan dibeli PBF Investment mencapai 90%. "Kesepakatan awal 80%. Namun setelah bernegosiasi, harga akuisisi diturunkan dan porsi akuisisi naik menjadi 90%," ucap sumber KONTAN, beberapa waktu lalu.
Sekedar catatan, pada tahun 2002 Farallon menjadi kendaraan Grup Djarum untuk membeli saham mayoritas di Bank Central Asia. Sedangkan PineBridge adalah perusahaan investasi milik Richard Li, anak taipan terkaya di Asia, Li Ka Shing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News