Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana akuisisi AAA Asset Management (AAM) oleh konsorsium Farallon Capital LLC (Farallon) dan PineBridge Investment (PineBridge) memasuki babak baru. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan lampu hijau bagi kedua perusahaan investasi dunia tersebut untuk mencaplok saham mayoritas di AAA Asset Management.
Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, menyatakan, restu dari OJK bagi PBF Investment Ltd telah diberikan lewat surat resmi pada 22 April 2015. "Perubahan kepemilikan baru sah apabila telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) AAA Asset Management ," kata Noor Rachman, kepada KONTAN, Rabu (1/7).
Namun hingga saat ini, Noor Rachman mengaku belum mendapat pemberitahuan kapan RUPS AAA Asset Management akan dilakukan.
Saat dihubungi KONTAN, Adrian Panggabean selaku Chief Executive Officer (CEO) AAA Asset Management mengaku tidak mengetahui rencana detail kelanjutan akuisisi. "Cerita persisnya, mungkin hanya Farallon, PineBridge dan Komisaris AAA Asset Management, Zamzam Reza yang tahu," tutur Adrian, kepada KONTAN, kemarin.
Adrian hanya menegaskan, PBF Investment Ltd merupakan special purpose vehicle (SPV) atau entitas bertujuan khusus yang didirikan Farallon dan PineBridge untuk mengakuisisi AAA Asset Management.
Ditanya lebih lanjut mengenai nilai akuisisi, Adrian yang sebelumnya menjabat sebagai Head of Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia ini menolak berkomentar. Demikian juga dengan porsi saham yang akan diambil alih AAA Asset Management.
Hanya saja KONTAN mendapatkan informasi dari beberapa sumber yang mengetahui aksi ini bahwa porsi kepemilikan saham AAA Asset Management yang akan diakuisisi PBF Investment mencapai 90%. "Kesepakatan awal 80%. Namun setelah bernegosiasi, harga akuisisi diturunkan dan porsi akuisisi naik menjadi 90%," ucap sumber KONTAN.
Sekadar catatan, pada tahun 2002 Farallon menjadi kendaraan Grup Djarum untuk membeli saham mayoritas di Bank Central Asia. Sedangkan PineBridge adalah perusahaan investasi milik Richard Li, anak taipan terkaya di Asia, Li Ka Shing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News